Miris! Keluarga Buruh Angkut Arang di Lebak Tinggal di Rumah Reyot Nyaris Roboh

LEBAK, iNewsPandeglang.id – Satu keluarga di Kampung Tegal Pasir, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, hidup dalam kondisi yang menyedihkan. Mereka tinggal di rumah kayu lapuk yang nyaris roboh, tanpa lantai ubin dan atap bocor di mana-mana. Rumah itu dihuni oleh Atiah dan suaminya, Eman, bersama empat anak mereka.
Eman sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut arang di kebun milik orang lain. Penghasilannya hanya sekitar Rp20 ribu hingga Rp40 ribu per hari, jauh dari cukup untuk membangun rumah layak atau mencukupi kebutuhan keluarga. “Kalau hujan malam-malam, sering kedinginan dan kadang harus numpang di rumah tetangga,” kata Atiah, Kamis (22/5/2025).
Selama lima tahun, mereka hidup dalam keterbatasan. Dinding rumah dari bambu sudah berlubang, tiang kayu dimakan rayap, dan ruangan sempit itu tak mampu melindungi dari panas dan hujan. Mereka mengaku sudah sering diminta fotokopi KTP dan KK oleh pihak-pihak yang mengaku ingin menyalurkan bantuan, tapi tak ada hasilnya.
“Kami cuma ingin rumah yang layak buat anak-anak,” ucap Eman.
Ia berharap pemerintah daerah maupun pusat bisa turun tangan langsung dan membantu keluarga kecilnya keluar dari situasi yang memprihatinkan ini.
Potret kemiskinan seperti ini masih banyak dijumpai di pelosok Banten. Sudah saatnya pemerintah lebih tanggap dan serius memperhatikan warga miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Editor : Iskandar Nasution