get app
inews
Aa Text
Read Next : Naas! Pria di Cilegon Tewas Tenggelam saat Cuci Motor di Bekas Galian Pasir

Jalan di Citorek Lebak Bikin Ngeri! Puluhan Motor Jatuh ke Jurang Gegara Rem Blong

Sabtu, 03 Mei 2025 | 13:00 WIB
header img
Motor matik terjun ke jurang di Citorek, Lebak. Jalur maut ini kerap jadi lokasi kecelakaan karena tidak ada pembatas dan rambu lalu lintas. (Foto : Iskandar Nasution)

LEBAK, iNewsPandeglang.id Jalan menurun sepanjang 1,2 kilometer di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, kembali menelan korban. Puluhan pengendara sepeda motor dilaporkan tewas dan luka-luka setelah terjun ke jurang akibat rem blong.

Jalur maut yang berada di kaki Bukit Citorek ini tampak mulus dan sering dilintasi oleh wisatawan dari arah Jawa Barat, khususnya yang menuju kawasan wisata Sawarna. Banyak dari mereka tidak mengetahui kondisi medan jalan yang curam dan berkelok tajam. Bahkan beberapa korban mengaku tersesat akibat mengikuti aplikasi penunjuk jalan (GPS).


Beberapa bagian dari sepeda motor dari jurang di Citorek, Lebak, Banten, usai kecelakaan maut akibat rem blong di jalur turunan ekstrem. (Foto : Iskandar Nasution)

“Jalan di sini kelihatannya bagus, tapi begitu masuk ke turunan tajam, banyak pengendara panik karena rem tidak kuat menahan beban. Akhirnya langsung jatuh ke jurang,” ujar Jaro Atok, tokoh masyarakat setempat, Sabtu (3/5/2025).

Menurut Jaro Atok, kecelakaan serupa sudah sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. “Sudah puluhan orang jadi korban, baik yang luka-luka maupun yang meninggal dunia. Korbannya banyak dari luar daerah yang menuju beberapa destinasi wisata seperti sawarna, karena memang tidak tahu kondisi jalan ini,” ungkapnya.

Warga sudah berulang kali meminta kepada pemerintah, baik daerah maupun pusat, untuk segera membangun pembatas jalan, rambu-rambu lalu lintas, dan penahan kecepatan di jalur tersebut. Namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait.

“Desa sudah ajukan permohonan ke pemerintah pusat, tapi belum ada respon. Padahal ini soal nyawa manusia,” tambah Jaro.

Sebagai langkah darurat, warga desa berencana membangun penahan kecepatan dari material pasir dan ban bekas di beberapa titik rawan. Mereka berharap, upaya ini bisa sedikit mengurangi laju kendaraan yang kehilangan kendali saat melintasi turunan curam.

Jalur ini sebelumnya tidak masuk jalur utama dan hanya digunakan oleh warga sekitar. Namun karena banyaknya wisatawan dan pengendara dari luar daerah yang tersesat atau ingin mencari rute alternatif, jalur Citorek kini menjadi ramai dilintasi, terutama saat akhir pekan atau musim libur.

Warga berharap kejadian serupa tak terulang dan meminta pemerintah segera turun tangan sebelum jatuh korban berikutnya.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut