get app
inews
Aa Text
Read Next : TKW Asal Malingping Lebak Disiksa di Irak! Teriak Minta Pulang, Disnaker dan Sarbumusi Turun Tangan!

Dugaan Penyiksaan TKI Asal Malingping di Irak Terungkap! Pemkab Lebak Desak Pemulangan Cepat!

Senin, 03 Maret 2025 | 23:14 WIB
header img
Pemkab Lebak melalui Disnaker Lebak mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan Ika, buruh migran asal Malingping yang terjebak di Irak. (Foto Kantor Disnaker Lebak/Dok Istimewa)

LEBAK, iNewsPandeglang.id Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) bergerak cepat menanggapi laporan dugaan penyiksaan yang dialami oleh Ika Arsaya Jala, buruh migran asal Malingping, Lebak, Banten, yang bekerja di Irak. Ika, yang telah bekerja di Baghdad, Irak sejak 2019, dikabarkan diperlakukan dengan sangat buruk, dipaksa bekerja dengan gaji jauh lebih rendah dari yang dijanjikan, dan diduga mengalami perlakuan kasar selama bertahun-tahun.

Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak, Yosep Mohamad Holis, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas untuk mempercepat pemulangan Ika. "Kami sudah mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian P3MI agar segera memproses pemulangan Ika. Kami sangat prihatin dengan kondisi Ika dan akan terus berusaha agar dia bisa kembali ke Indonesia dengan selamat," kata Yosep pada Senin (3/3/2025).

Ika berangkat ke Irak dengan harapan memperbaiki ekonomi keluarganya melalui agen tenaga kerja Sarikah Ewara Manpower Company. Namun, setelah kontraknya selesai, ia terjebak dalam kondisi yang tidak manusiawi dan kesulitan untuk pulang. Meski sempat menghubungi keluarganya, Ika terhambat untuk kembali ke Indonesia tanpa bantuan dari pemerintah.

Dalam upaya mempercepat proses pemulangan Ika, Pemkab Lebak juga melibatkan Federasi Buruh Migran Nusantara (F-BUMINU) Sarbumusi NU Banten. Organisasi ini telah melaporkan kasus Ika ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Baghdad. Namun, hingga saat ini, meski keluarga dan pihak terkait terus mendesak, KBRI Baghdad belum memberikan respons resmi terkait permohonan pemulangan tersebut.

Melalui pesan WhatsApp, Ika mengungkapkan pengalaman buruk yang dialaminya. “Selama menunggu pemulangan selama 8 bulan, saya tidak diberi makan dan minum. Sekarang saya masih tinggal di kantor, dan mereka tidak bertanggung jawab atas kepulangan saya,” kata Ika kepada iNewsPandeglang.id.

Keluarga Ika yang berada di Malingping, Banten, berharap pemerintah dapat segera bertindak. "Kami hanya ingin Ika bisa pulang dengan selamat. Kami mohon bantuan pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini," ujar Sarinah, ibu Ika.

Hingga berita ini diterbitkan, KBRI Baghdad belum memberikan tanggapan resmi baik melalui pesan WhatsApp maupun email. Keluarga Ika dan organisasi buruh migran terus mendesak agar KBRI segera mengambil langkah nyata untuk menyelamatkan Ika.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut