Gawat! Ratusan Ton Sampah di Laut Labuan Pandeglang Bikin Warga Resah, Pakaian Ikut Bau!

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Permasalahan sampah di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten semakin parah. Setiap hari, ratusan ton sampah dari warga dan kiriman dari laut menumpuk di berbagai lokasi. Kondisi ini bukan hanya merusak pemandangan, tetapi juga mengganggu aktivitas warga, terutama para pedagang di Pasar Labuan.
Di Pasar Labuan, tumpukan sampah yang menggunung menimbulkan bau menyengat. Hal ini membuat para pedagang pakaian mengeluh karena dagangan mereka ikut terpapar bau tidak sedap. Meski sudah ada larangan membuang sampah di area pasar, kenyataannya banyak warga yang tetap membuang sampah sembarangan.
"Susah, Mas. Pakaian baru saya jadi ikut bau sampah. Sudah ada larangan, tapi tetap saja sampah makin banyak," ujar Fajar, salah satu pedagang pakaian di Pasar Labuan saat ditemui, Rabu (19/2/2025).
Tak hanya di pasar, tumpukan sampah juga mengotori kawasan wisata di Desa Teluk, Labuan. Sampah-sampah ini diduga berasal dari daerah lain dan terbawa arus laut ke wilayah Pandeglang.
Penyebab utama menumpuknya sampah di Labuan adalah tidak tersedianya Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hingga saat ini, Kabupaten Pandeglang belum memiliki fasilitas tersebut.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengakui bahwa hingga saat ini Kabupaten Pandeglang belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sendiri. Namun, pemerintah daerah berencana membangun TPA di wilayah Cigeulis untuk mengatasi masalah sampah yang semakin mengkhawatirkan.
“Saat ini kami memang belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir, tetapi sudah ada rencana pembangunan di daerah Cigeulis,” ujar Irna.
Editor : Iskandar Nasution