HP Klasik vs HP China: Apakah Brand Jadul Masih Layak Dibeli di 2025?

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Bayangkan saat pertama kali Anda menggenggam ponsel yang telah menemani perjalanan hidup Anda bertahun-tahun lalu. Tombol-tombolnya terasa familiar, desainnya ikonik, dan setiap nada deringnya membangkitkan kenangan lama.
Mungkin itu Nokia dengan daya tahan legendarisnya, BlackBerry dengan keyboard khasnya, atau Sony Xperia dengan layar tajamnya yang dulu dianggap revolusioner. Namun, di tengah gempuran HP China dengan spesifikasi tinggi dan harga murah, apakah merek-merek klasik ini masih punya tempat di tahun 2025?
Kembalinya Brand Klasik dengan Performa Modern
Beberapa merek yang dulu sempat merajai pasar kini kembali dengan inovasi yang tak kalah dari pesaing asal China. Misalnya, Motorola comeback ke Indonesia setelah delapan tahun absen dari pasar, membawa harapan baru bagi pencinta merek klasik.
Motorola baru saja merilis Moto G45 5G di Indonesia, menawarkan chipset Snapdragon 6s Gen3, layar 120Hz, dan baterai 5000mAh dengan harga bersaing kisaran Rp2 jutaan.
Sony, meskipun kini lebih fokus pada segmen premium, masih setia dengan lini Xperia, menghadirkan kamera profesional dan desain khas yang tetap diminati oleh kalangan tertentu.
Sony tetap mempertahankan ciri khasnya dengan Xperia 1 VI, yang hadir dengan layar 4K OLED dan sistem kamera yang disebut-sebut setara DSLR.
Tak hanya itu, Nokia juga masih eksis dengan strategi unik, mengusung konsep durability dan software minimalis. Produk seperti Nokia XR21 hadir dengan ketahanan luar biasa dan janji update Android yang lebih panjang dibanding kebanyakan HP China di kelasnya.
Nokia juga tidak mau kalah dengan merilis Nokia X50 Ultra, yang dikabarkan memiliki kamera 108MP, baterai 6000mAh, dan sistem operasi Android One untuk pengalaman yang lebih ringan dan bebas bloatware.
Meskipun sempat menghilang, BlackBerry dikabarkan sedang mengembangkan BlackBerry Key3 5G, sebuah ponsel dengan keyboard fisik khas mereka yang diperkuat dengan fitur keamanan tinggi.
Keunggulan dan Kelemahan HP Klasik vs HP China
Merek-merek lama ini memiliki keunggulan dalam daya tahan, pembaruan software yang lebih panjang, serta build quality yang sering kali lebih premium. Namun, mereka harus menghadapi tantangan besar: harga yang lebih tinggi dibanding HP China dengan spesifikasi lebih unggul di atas kertas.
Sebaliknya, HP dari brand China seperti Xiaomi, Realme, dan Infinix menawarkan harga lebih murah dengan spesifikasi tinggi, seperti chipset kencang, RAM besar, dan fitur kamera canggih. Tetapi, kelemahan mereka sering terletak pada kualitas software yang kurang stabil, layanan purna jual yang bervariasi, serta ketahanan bodi yang tidak selalu sekuat brand klasik.
Bagi mereka yang mengutamakan kualitas jangka panjang, update software yang terjamin, dan build quality lebih premium, HP dari brand klasik masih layak dibeli. Namun, jika mencari harga terbaik dengan spesifikasi maksimal, HP China tetap sulit dikalahkan.
Pada akhirnya, pilihan ada di tangan pengguna: ingin nostalgia dengan brand klasik atau mengejar inovasi terbaru dengan HP China?
Editor : Iskandar Nasution