get app
inews
Aa Text
Read Next : VIDEO : Jembatan Putus, Siswa Seberangi Sungai Berarus Deras Demi Sampai ke Sekolah

10 Tahun Terabaikan! Jembatan Putus Diterjang Banjir, Warga Cikeusik Desak Perbaikan Segera!

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:41 WIB
header img
Warga Kampung Sukajaya, Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang bahu-membahu memperbaiki jembatan yang rusak akibat banjir dengan alat seadanya, demi memastikan akses kendaraan roda dua bisa melewati. (Foto : Kolase)

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id Sebuah jembatan yang menghubungkan Kampung Sukajaya dengan Desa Nanggala, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, putus akibat banjir. Selain bencana alam, jembatan ini juga sudah lama mengalami kerusakan yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Sadik, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa jembatan ini sudah tidak diperbaiki selama kurang lebih 10 tahun. Meskipun pihak Pemerintah Desa telah mengajukan proposal perbaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), hingga kini belum ada tindak lanjut. 

"Jembatan ini sangat vital untuk warga, terutama bagi petani yang mengandalkan jembatan ini untuk mengirim hasil pertanian mereka," kata Sadik, Rabu (5/2/2025).


Kondisi Jembatan di Cikeusik, Pandeglang diperparah banjir pada 4 Desember 2024 hingga rusak dan putus. (Foto : Dok)

Jembatan tersebut adalah satu-satunya akses penghubung antara kampung dan desa serta jalan utama untuk transportasi hasil pertanian. Selain itu, anak-anak sekolah juga mengalami kesulitan karena jembatan rusak, membuat mereka tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan lancar.

Warga kini bergotong-royong untuk memperbaiki jembatan yang putus dengan alat seadanya. "Kami berharap pemerintah segera memberikan perhatian serius agar akses ini bisa kembali lancar," tambah Sadik.

Kepala Desa Nanggala, Sumarna, membenarkan bahwa kerusakan jembatan sudah terjadi sejak tahun 2021. Ia menceritakan bahwa pada tahun tersebut, ia bersama Babinsa dan Babinkamtibmas sudah meninjau lokasi dan melihat kondisi jembatan yang memprihatinkan. 

"Setelah pelantikan saya, kami melakukan gotong-royong untuk memperbaiki jembatan dengan menggunakan kayu dan besi. Namun, kondisi jembatan semakin parah pada akhir 2024 akibat cuaca ekstrem," ujarnya.

Sumarna juga mengungkapkan bahwa pada Desember 2024, banjir besar menyebabkan jembatan putus, menghalangi akses anak-anak sekolah yang tidak bisa mengikuti ujian atau kegiatan belajar. "Kami sudah mengajukan proposal kepada PUPR Kabupaten Pandeglang dan bahkan ke tingkat provinsi. Tapi dengan keterbatasan dana desa, kami hanya bisa melakukan perbaikan sementara," kata Sumarna. 

Ia berharap pemerintah segera memberikan perhatian agar jembatan ini bisa diperbaiki secara permanen, karena selain vital untuk pertanian, juga penting untuk kegiatan pendidikan dan kehidupan sehari-hari warga.

“Harapan kami, masalah ini bisa segera mendapat perhatian dari pemerintah. Jangan biarkan kami terus bergotong-royong tanpa ada solusi permanen,” tegas Sumarna. 

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut