PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Munculnya perusahaan rintisan kecerdasan buatan asal China, DeepSeek AI, membuat Amerika Serikat (AS) ketar-ketir. Bahkan, kehadiran teknologi ini turut mempengaruhi pelemahan nilai saham beberapa perusahaan teknologi di Negeri Paman Sam.
Persaingan antara kedua negara dalam bidang teknologi semakin memanas. AS, yang selama ini mendominasi industri kecerdasan buatan, tampaknya tidak ingin tertinggal dari inovasi yang berkembang pesat di China.
Presiden AS, Donald Trump, menanggapi fenomena ini dengan optimis. Menurutnya, keberadaan DeepSeek AI dengan teknologi yang lebih sederhana bisa menjadi keuntungan tersendiri di masa depan.
"Itu bagus karena Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Saya melihatnya sebagai hal yang positif, sebagai aset," ujar Trump.
Pernyataan tersebut berdampak pada pergerakan pasar saham. Nasdaq Composite, yang berfokus pada sektor teknologi, dibuka lebih tinggi, dengan saham Nvidia naik 9% setelah sebelumnya turun 17% pada hari Senin. Saham Alphabet (induk Google) menguat 1,7%, sementara Microsoft naik 2,9%.
Sebelumnya, peluncuran DeepSeek AI sempat mengguncang pasar saham AS. Investor mulai beralih minat, menyebabkan penurunan nilai saham beberapa raksasa teknologi. Aplikasi DeepSeek bahkan berhasil mengungguli ChatGPT dan menjadi aplikasi gratis terpopuler di App Store Apple AS.
Pada pembukaan perdagangan Senin, Dow Jones turun 0,22% ke level 44.324,57, S&P 500 melemah 1,61% ke 6.002,88, sementara Nasdaq anjlok 2,64% ke 19.426,66.
Apa Itu DeepSeek AI?
DeepSeek AI adalah platform kecerdasan buatan yang dirancang untuk mencari informasi dan memberikan jawaban relevan dengan cepat. Aplikasi ini mengandalkan pemrosesan bahasa alami, sehingga pengguna dapat berinteraksi secara lebih intuitif.
Editor : Iskandar Nasution