get app
inews
Aa Text
Read Next : Gelar Ritual Kawalu, Baduy Dalam Tutup 3 Bulan! Wisatawan Dilarang Masuk Mulai 1 Februari

Mengenal Kawalu: Ritual Penyucian Diri yang Menghubungkan Warga Baduy dengan Alam dan Leluhur

Rabu, 29 Januari 2025 | 10:14 WIB
header img
Warga Baduy berjalan kaki menempuh ratusan kilometer dalam tradisi Seba, sebagai bagian dari ritual adat mereka.(Foto : Dok/Kemendikbud)

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Warga Baduy memiliki tradisi unik yang tak dimiliki suku lainnya, yaitu ritual Kawalu. Setiap tahun, masyarakat Baduy mengadakan upacara penyucian diri kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dikenal dengan nama Kawalu. Ritual ini merupakan bagian dari kepercayaan Sunda Wiwitan yang telah dilakukan selama ratusan tahun.

Kawalu berlangsung selama tiga bulan, dan selama periode tersebut, masyarakat Baduy Dalam menutup kampung mereka dari kunjungan orang luar, termasuk wisatawan. Ini adalah waktu khusus untuk membersihkan diri dan lingkungan dari hal-hal yang negatif. Kawalu berasal dari kata "walu," yang berarti kembali atau pulang, mengarah pada makna penyucian dan pertemuan dengan alam serta leluhur seperti dinukil dari laman Kemendikbud.

Ritual Kawalu terdiri dari beberapa tahapan: Ngalanjakan, Kawalu, Ngalaksa, dan Seba. Penetapan waktu pelaksanaan dilakukan oleh para pemimpin adat, yang dikenal sebagai Tangtu Tilu. Mereka memutuskan kapan Kawalu dimulai setelah menjalani puasa dan upacara ngeriung atau selamatan.

Kawalu dilaksanakan setelah masa panen selesai. Ritual puasa dilakukan sehari penuh pada tiga bulan dalam penanggalan orang Baduy: Kasa, Karo, dan Katilu. Puasa ini dilakukan pada tanggal-tanggal tertentu: Kawalu Tembey (17 Kasa), Kawalu Tengah (18 Karo), dan Kawalu Tutug (17 Katilu). Selama puasa, warga Baduy tidak diperkenankan makan atau minum hingga waktu berbuka. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan diri dari nafsu jahat.

Selain puasa, sebelum ritual dimulai, seluruh warga Baduy Dalam diwajibkan untuk membersihkan lingkungan mereka. Mereka tidak diperbolehkan mengolah hasil panen, kecuali menggiling padi dengan cara tradisional yang disebut nutu. Kawalu adalah tradisi yang wajib diikuti oleh seluruh masyarakat Baduy Dalam, tanpa terkecuali, meskipun orang tua, perempuan yang sedang menstruasi, dan mereka yang memiliki keterbatasan fisik dikecualikan dari kewajiban berpuasa.

Setelah selesai menjalankan Kawalu, masyarakat Baduy mengadakan upacara Seba. Mereka turun gunung menuju kota Rangkasbitung dan Serang sejauh 160 km dengan berjalan kaki, membawa hasil bumi seperti beras, pisang, gula aren, dan sayuran untuk bertemu dengan pejabat setempat. Ritual ini adalah simbol kedamaian dan hubungan mereka dengan alam serta leluhur.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut