LEBAK, iNewsPandeglang.id – Pelayanan di RSUD Malingping milik Pemprov Banten mengalami pembatasan, diduga akibat keterlambatan pembayaran gaji tenaga kesehatan (nakes). Akibatnya, banyak pasien yang datang dari berbagai daerah, termasuk luar Kabupaten Lebak, seperti Pandeglang juga kesulitan mendapatkan layanan medis.
Seorang ibu dari Desa Darmasari, Bayah, S. Anggraini mengaku kecewa setelah anaknya tidak bisa berobat paru-paru karena antrean sudah penuh. "Kami berangkat dari rumah sejak jam 6 pagi dan sampai di RSUD Malingping sekitar jam 7. Tapi katanya kuotanya sudah penuh. Kasihan anak saya, sudah jauh-jauh datang tapi tidak bisa berobat," ujarnya.
Pasien yang datang ke RSUD Malingping bukan hanya warga sekitar, tetapi juga dari daerah lain seperti Bayah dan Pandeglang. Bagi mereka, rumah sakit ini lebih mudah dijangkau dibandingkan fasilitas kesehatan lain di daerah mereka. Namun, pembatasan kuota pasien dari 30 menjadi hanya 20 per hari membuat banyak warga tidak kebagian layanan medis.
Kepala Instalasi Humas RSUD Malingping, Edi Yulia Ramdan, S.Kep., Ners., M.Kep, menjelaskan bahwa pembatasan layanan bukan semata-mata karena keterlambatan gaji, tetapi juga karena beberapa tenaga kesehatan mengalami kendala.
"Pembatasan ini terjadi karena beberapa dokter sedang kurang sehat dan ada yang harus mendampingi anggota keluarganya yang sakit. Jadi pelayanan belum bisa berjalan seperti biasanya," ujar Edi, Jumat (24/1/2025).
Terkait isu keterlambatan pembayaran gaji, Edi membenarkan bahwa honor bulan Desember yang seharusnya dibayarkan pada Januari masih tertunda. "Gaji pegawai belum bisa dibayarkan karena masih menunggu SK KPA dari Pemerintah Provinsi Banten. SK ini harus ditandatangani oleh PJ Gubernur," jelasnya.
Edi menambahkan bahwa pembayaran jasa pelayanan (jaspel) juga masih tertunda karena alasan yang sama. Namun, ia memastikan bahwa pihak rumah sakit sedang berupaya mencari solusi agar pelayanan dapat kembali normal.
Banyak pasien berharap agar pelayanan segera kembali normal dan kuota pasien bisa ditingkatkan. "Kami butuh kepastian agar tidak sia-sia datang dari jauh. Harapannya, tenaga kesehatan bisa kembali bekerja maksimal dan pelayanan di RSUD Malingping tidak terbatas lagi," ujar seorang warga.
Editor : Iskandar Nasution