Hujan Deras, Atap Sekolah Ambruk! Ratusan Siswa di Pandeglang Terpaksa Belajar Berdesakan

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan atap bangunan di MTs Negeri 7 Angsana, Kabupaten Pandeglang, ambruk pada malam hari, Rabu (22/1/2025). Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, karena kerusakan terjadi saat siswa tidak berada di kelas.

Akibat ambruknya atap, satu ruang belajar rusak total dan tidak dapat digunakan lagi. Selain itu, empat ruang kelas lainnya juga dalam kondisi yang memprihatinkan dan rawan ambruk. Untuk menghindari hal yang lebih buruk, pihak sekolah terpaksa mengosongkan ruang kelas tersebut.

Petugas tengah memeriksa kerusakan pada bangunan MTs Negeri 7 Angsana yang ambruk setelah diterjang hujan deras dan angin kencang, untuk penanganan lebih lanjut. (Foto : Iskandar Nasution)

Baca Juga

Atap Sekolah di Bojonegara Serang Ambruk, Siswa Diliburkan

Kepala Sekolah MTs Negeri 7 Angsana, Yanti Mariah, mengungkapkan bahwa kerusakan atap terjadi akibat kombinasi hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut. “Satu ruang yang ambruk sudah tidak bisa dipakai lagi, sementara empat ruang kelas lainnya kondisinya juga sangat memprihatinkan,” kata Yanti. 

Sebagai akibatnya, ratusan siswa terpaksa belajar di ruang kelas yang sempit dan berdesakan.

Beni Madsira, Ketua Forum Komunikasi Kampung Siaga Bencana (FK KSB), menambahkan bahwa kondisi sekolah memang sangat memprihatinkan. “Bangunan yang ambruk akibat hujan deras kemarin malam ini tidak menyebabkan korban jiwa, karena kejadian terjadi pada malam hari,” ujarnya.

Pihak sekolah berharap pemerintah dan instansi terkait segera mengambil tindakan untuk memperbaiki bangunan yang rusak. Mengingat intensitas hujan yang masih tinggi, ada kekhawatiran bangunan sekolah lainnya juga bisa ambruk jika tidak segera ditangani.

Kondisi ini menambah derita para siswa yang sudah menghadapi kesulitan belajar akibat kondisi gedung yang tidak layak. Pihak sekolah berharap bantuan segera datang agar para siswa dapat belajar dengan nyaman dan aman kembali.

Editor : Iskandar Nasution