PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Lebih dari seratus warga nelayan pesisir Laut Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang, merasa kecewa setelah pekerjaan pembersihan tumpahan batu bara di Pulau Popole dihentikan secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Menurut informasi yang diterima, rencana Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mengunjungi lokasi yang terdampak tumpahan batu bara pada hari ini semakin menambah keresahan warga. Mereka mengaku tidak diberitahu sebelumnya mengenai penghentian pekerjaan pembersihan yang tiba-tiba itu.
Erik, salah satu warga Desa Cigondang yang juga terlibat dalam pembersihan, mengungkapkan kekecewaannya. “Harusnya ada pemberitahuan kepada kami jika hari ini tidak bekerja. Kami sudah berhutang di warung, tiba-tiba diliburkan sepihak seperti ini,” ujarnya pada Kamis (9/1/2025).
Bagi Erik, pekerjaan pembersihan batu bara sangat penting, karena memberikan tambahan penghasilan bagi warga yang ikut serta dalam kegiatan pengambilan batu bara dengan menggunakan karung yang disiapkan oleh koordinator dari perusahaan. Namun, penghentian tiba-tiba ini membuat mereka merasa rugi.
“Biasanya kami hanya dijatah 10 karung batu bara per hari. Kalau dihitung, kami merasa tekor. Ada yang hanya mendapat 5 karung, jadi bingung juga. Apakah ini keputusan dari perusahaan atau koordinator kami?” tambahnya dengan nada kecewa.
Di sisi lain, pihak perusahaan yang ditemui di lokasi tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai penghentian pekerjaan tersebut. “Kami tidak tahu, tanya saja ke koordinator warga,” kata salah satu perwakilan perusahaan.
Warga berharap ada kejelasan mengenai nasib mereka dan keterbukaan informasi terkait penghentian pekerjaan ini. Mereka meminta agar pihak terkait segera memberikan solusi agar pendapatan mereka tidak terganggu.
Penghentian pekerjaan pembersihan ini menjadi perhatian besar bagi warga, terutama yang mengandalkan pendapatan dari pekerjaan tersebut.
Editor : Iskandar Nasution