MERAK, iNewsPandeglang.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu jalur penyebrangan Merak-Bakauheni saat liburan Natal dan Tahun Baru 2025. Menurut BMKG, cuaca buruk ini diprediksi terjadi akibat gelombang laut yang tinggi dan angin kencang.
BMKG memprediksi gelombang laut di lintasan Merak-Bakauheni bisa mencapai ketinggian satu hingga dua meter, yang berpotensi mengganggu aktivitas penyebrangan. Selain itu, cuaca ekstrem ini juga disertai dengan hujan ringan hingga lebat, yang dapat menyebabkan keterlambatan atau pembatalan keberangkatan kapal.
Kepala BBMKG Kelas II, Hartanto, memberikan penjelasan mengenai potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu lintasan penyebrangan Merak-Bakauheni pada saat Nataru. Foto Iskandar Nasutuon
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kelas II, Hartanto, menyatakan bahwa cuaca ekstrem di akhir tahun ini merupakan hal yang biasa terjadi, mengingat musim hujan sudah memasuki puncaknya. "Curah hujan yang tinggi dan angin kencang dapat menyebabkan gelombang laut naik, yang berdampak pada kelancaran penyebrangan," ujarnya, Minggu (15/12/2024).
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan adanya siklon tropis di bagian selatan Indonesia dan fenomena La Nina, yang dapat meningkatkan curah hujan lebih tinggi dari biasanya. Fenomena ini diprediksi dapat mempengaruhi cuaca di wilayah Banten dan sekitarnya.
Masyarakat di sekitar wilayah penyebrangan Merak-Bakauheni diminta untuk selalu memantau informasi cuaca terkini yang dikeluarkan oleh BMKG. Selain itu, BMKG juga menghimbau agar para pelaku perjalanan di luar rumah tetap berhati-hati dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat terjadi.
Dengan libur panjang yang akan datang, BMKG menegaskan pentingnya kewaspadaan agar perjalanan dapat tetap berjalan dengan aman, meski cuaca buruk mengancam.
Pastikan untuk selalu mengecek informasi cuaca terkini dan mengikuti imbauan dari BMKG agar perjalanan Anda tetap aman.
Editor : Iskandar Nasution