SEOUL, iNewsPandeglang.id – Suasana mencekam menyelimuti Seoul setelah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, secara tiba-tiba mengumumkan status darurat militer pada Rabu dini hari (4/12/2024). Tank-tank terlihat berjajar di sejumlah jalan utama kota, sementara helikopter berputar-putar di langit, menambah kecemasan warga.
Langkah ini mengejutkan banyak pihak, termasuk partai pendukung Presiden Yoon sendiri, yang menolak kebijakan tersebut dan berencana membatalkannya. Tak ada tanda-tanda krisis besar sebelum pengumuman ini, sehingga warga bingung sekaligus khawatir tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Ra Ji Soo, seorang warga Seoul, mengatakan ia mendengar suara helikopter di dekat rumahnya dan mendapat informasi dari seorang teman yang bertugas di kepolisian. "Seluruh personel diperintahkan melapor dan siap mobilisasi," ujarnya.
Sementara itu, Kim Mi Rim, warga lainnya, sudah menyiapkan perlengkapan darurat. "Saya khawatir situasi ini akan memburuk. Penerapan darurat militer sebelumnya sering disertai penangkapan," katanya. Bahkan, polisi telah mengumumkan akan menangkap siapa pun yang menentang status darurat tanpa memerlukan surat perintah.
Di gedung parlemen, ketegangan meningkat ketika massa bentrok dengan polisi di luar gedung. Helikopter terbang rendah memantau situasi, bahkan beberapa mendarat di atap parlemen. Polisi hanya mengizinkan anggota parlemen dan wartawan masuk ke gedung.
Selain itu, semua aktivitas media massa kini berada di bawah pengawasan ketat pemerintah. Situasi ini menambah kecemasan publik, yang khawatir kebebasan mereka terancam.
Langkah Presiden Yoon Suk Yeol dianggap mengejutkan dan kontroversial, memicu ketidakpastian dan kekhawatiran tentang masa depan politik dan keamanan Korea Selatan.
Editor : Iskandar Nasution