PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id – Banjir yang melanda Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, menyebabkan kerusakan parah dan mengganggu aktivitas warga. Hujan deras yang terus mengguyur menyebabkan Sungai Cikoncang dan Sungai Cibaliung meluap, menggenangi pemukiman warga dan jalan raya, terutama jalan Sumurbatu-Binuangeun di Desa Sumurbatu.
Akibat banjir tersebut, jalan utama di daerah itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Saat ini, hanya pejalan kaki yang masih bisa melewati jalan tersebut. Sepeda motor yang berusaha melintas harus menggunakan perahu atau gerobak milik warga, yang telah disiapkan untuk membantu warga menyeberang.
Situasi ini semakin memperburuk kondisi di tiga kampung yang terendam, yaitu Kampung Leuwi Gede, Kampung Cikoncang, dan Kampung Binuangeun. Lebih dari 270 kepala keluarga (KK) terisolir, dan sekitar 80 rumah terendam banjir.
Sepeda motor dibawa menggunakan gerobak untuk melintasi jalan yang terendam banjir di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang. Foto Istimewa
Warga terpaksa bertahan di rumah masing-masing, sementara proses evakuasi dan distribusi bantuan terkendala oleh kondisi jalan yang lumpuh.
Eri Piatna, relawan dari Rumah Yatim, yang baru saja melakukan peninjauan ke Kampung Leuwi Gede, mengatakan, "Saat ini, 270 KK terisolir dan 80 rumah terendam. Warga sangat membutuhkan bantuan untuk kebutuhan pokok, termasuk makanan dan perlengkapan darurat," katanya saat dihubungi, Selasa (3/12/2024).
Pemerintah setempat, bersama dengan relawan dan organisasi kemanusiaan, berupaya semaksimal mungkin memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Namun, tantangan terbesar adalah akses yang sulit karena jalan yang terendam. Meski demikian, bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan darurat terus didistribusikan menggunakan perahu atau jalur darurat lainnya.
Kondisi banjir ini diperkirakan akan berlangsung beberapa hari, mengingat hujan deras masih terus mengguyur wilayah tersebut. Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi instruksi dari pihak berwenang untuk keselamatan bersama.
Pihak berwenang juga menghimbau agar masyarakat segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika situasi semakin memburuk. Pemerintah daerah dan relawan terus bekerja sama untuk mengatasi krisis ini dan membantu warga yang terdampak banjir.
Sementara itu, kondisi di lapangan masih membutuhkan perhatian serius, terutama dalam memastikan kelancaran distribusi bantuan dan evakuasi warga yang terisolir. Warga berharap banjir segera surut agar kehidupan mereka bisa kembali normal.
"Jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan, hanya pejalan kaki yang bisa melewatinya. Kami berharap cuaca segera membaik dan bantuan bisa segera sampai," ujar Eri Piatna, relawan Rumah Yatim.
Editor : Iskandar Nasution