LEBAK, iNewsPandeglang.id – Perbaikan jembatan gantung Leuwiawi di Kabupaten Lebak, Banten, yang ambruk pada 14 November lalu, mendapat penolakan dari warga setempat. Jembatan yang membentang di atas Sungai Ciujung ini menghubungkan dua kecamatan, Bojongmanik dan Leuwidamar, dan telah berusia lama, sehingga ambruk akibat termakan usia.
Kepala Desa Parakanbesi, Pulung, mengonfirmasi bahwa warganya menolak perbaikan jembatan tersebut. Menurutnya, warga tidak puas dengan rencana perbaikan karena tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. “Masyarakat ingin jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat, bukan hanya perbaikan yang akan tetap mempertahankan kondisi yang sama,” ujar Pulung, Senin (2/12/2024).
Warga menginginkan jembatan yang lebih lebar dan kokoh agar dapat dilalui mobil. Pasalnya, jika jembatan hanya diperbaiki, akses tetap terbatas, dan warga harus memutar sejauh 20 kilometer. "Jembatan ini sangat penting sebagai akses utama bagi dua kecamatan, Bojongmanik dan Leuwidamar," tambahnya.
Pulung menjelaskan, jika keinginan warga tidak bisa terpenuhi, lebih baik menunda perbaikan hingga ada anggaran yang cukup. "Sebagai alternatif, lebih baik menunda perbaikan jika tidak ada perubahan yang signifikan," katanya.
Editor : Iskandar Nasution