JOHOR BAHRU, iNewsPandeglang.id – Kepulauan Riau (Kepri) dan Negeri Johor menghadirkan program inovatif bernama Special Border Treatment (SBT). Program ini dirancang untuk mempererat hubungan wisata kedua wilayah melalui pemberian insentif khusus bagi penduduk Kepri dan Johor yang saling berkunjung. Insentif tersebut mencakup diskon hotel, tarif khusus restoran, hingga berbagai manfaat eksklusif lainnya.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Pada 28 November 2024, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru memfasilitasi pertemuan koordinasi antara Pemerintah Provinsi Kepri dan Negeri Johor untuk membahas rencana implementasi SBT.
Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, bersama tim Pensosbud KJRI JB dan para pemangku kepentingan membahas implementasi Program Special Border Treatment (SBT) untuk mempererat hubungan pariwisata antara Kepulauan Riau dan Johor. IST
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kepri, Pengarah Tourism Malaysia Wilayah Selatan, Tourism Johor, serta perwakilan asosiasi pariwisata seperti ASITA, ASTINDO, dan HPI. Hadir pula secara daring perwakilan Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Luar Negeri.
Program SBT bertujuan memberikan pengalaman wisata yang istimewa bagi penduduk Kepri dan Johor. Contohnya, warga Kepri yang memiliki KTP dapat menikmati diskon saat menginap di hotel atau makan di restoran di Johor. Sebaliknya, penduduk Johor juga akan mendapat manfaat serupa saat berkunjung ke Kepri.
Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit Suryantoro Widiyanto, menilai SBT sebagai langkah konkret memperkuat hubungan antarwilayah. “Program SBT ini adalah wujud nyata kerja sama antara Kepri dan Johor. Tidak hanya untuk mendorong pariwisata, tetapi juga mempererat hubungan budaya dan ekonomi kedua wilayah,” ujar Sigit dalam keterangan resmi diterima, Kamis (28/11/2024).
Senada dengan Sigit, Pensosbud KJRI Johor Bahru juga memberikan pandangannya. “Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan win-win solution dalam promosi pariwisata. Kami yakin program ini akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat dan pelaku industri pariwisata,” ungkapnya.
Potensi Wisata yang Besar
Statistik menunjukkan tingginya minat wisata lintas wilayah. Data BPS Kepri hingga September 2024 mencatat kunjungan 231.362 wisatawan Malaysia ke Kepri. Sementara itu, Tourism Johor melaporkan 1.003.179 wisatawan Indonesia berkunjung ke Johor pada periode yang sama.
"Dengan adanya program SBT, kami yakin jumlah kunjungan wisatawan akan terus berkembang pesat.Target 3 juta wisatawan asing di Kepri pada tahun ini akan lebih mudah dicapai,” tambah Sigit.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat membentuk task force untuk mengidentifikasi mitra program, seperti hotel, restoran, dan destinasi wisata yang ingin terlibat. Program ini direncanakan diluncurkan secara resmi pada ASEAN Tourism Forum di Johor Bahru, Januari 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri dan Pengarah Tourism Johor menyambut baik program ini. Menurut Sigit, keberhasilan SBT bergantung pada sinergi semua pihak. “Kami optimis, dengan kerja sama yang erat, program ini tidak hanya meningkatkan kunjungan wisata tetapi juga memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Malaysia,” tutupnya.
Program SBT tidak hanya menjadi peluang wisata, tetapi juga jembatan budaya yang mempererat hubungan antara masyarakat Kepri dan Johor. Dengan ini, wisatawan dapat menikmati pengalaman berlibur yang lebih istimewa dan penuh manfaat.
Editor : Iskandar Nasution