Kebiasaan Ngecas HP di Kasur Bisa Mematikan, Simak Tips Agar Aman!

JAKARTA, iNewsPandeglang.id – Kebiasaan mengecas handphone (HP) di kasur saat tidur sering dilakukan banyak orang untuk memastikan baterai penuh keesokan harinya. Namun, siapa sangka kebiasaan ini bisa membawa bahaya? Meletakkan HP yang sedang dicas di atas kasur dapat menimbulkan risiko besar, termasuk kebakaran dan cedera serius.

Beberapa insiden tragis telah terjadi akibat praktik ini. Salah satu yang terbaru terjadi di Batam, di mana seorang pengemudi ojek online mengalami luka bakar serius hingga 90 persen setelah HP-nya meledak saat sedang dicas di atas kasur, Jumat (11/10/2024). 

Kejadian serupa juga menimpa Iyan Budi Kusumo, seorang pemuda di Wonogiri, Jawa Tengah, yang ditemukan tewas dalam kondisi tubuh gosong di kamarnya, dengan HP yang sedang dicas di sampingnya.

Dosen Peneliti Fakultas Teknologi Industri ITB, Kiki Adi Kurnia, menjelaskan bahwa kasus ledakan HP bisa disebabkan oleh penggunaan terlalu lama atau menempatkan HP di tempat panas. “Ketika suhu meningkat, elektrolit dalam baterai bisa menguap, sehingga katoda dan anoda bertemu dan menyebabkan ledakan,” ujarnya dikutip dari laman ITB, Sabtu (12/10/2024).

Untuk mencegah insiden serupa, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Gunakan charger asli atau sesuai rekomendasi produsen.

2. Jangan mengecas hingga 100 persen; idealnya cabut saat mencapai 80-90 persen.

3. Hindari menggunakan HP saat dicas untuk mencegah peningkatan suhu.

4. Ganti baterai yang mulai menggelembung atau rusak.

5. Jauhkan HP dari benda mudah terbakar seperti kasur dan bantal.

Penting bagi kita untuk lebih berhati-hati dalam kebiasaan sehari-hari, termasuk mengecas HP. Dengan menerapkan tips di atas, seperti menggunakan charger original, menghindari mengisi daya di atas kasur, dan tidak mengecas sampai 100%, kita dapat mencegah risiko HP meledak, kebakaran, atau cedera serius. Keselamatan adalah prioritas, jadi pastikan untuk selalu mengecas ponsel dengan aman agar terhindar dari petaka yang tak diinginkan.

Editor : Iskandar Nasution