Kebakaran Hebat Landa Sekolah Alam di Lebak, Bangunan dan Isinya Ludes Dilalap Api

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Sebuah kebakaran hebat melanda gedung Sekolah Alam yang terletak di Kampung Pasir Konci, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis siang (3/10/2024). Kebakaran yang terjadi setelah 30 siswa pulang sekolah ini menghanguskan seluruh bangunan yang terbuat dari material kayu dan bambu, serta semua isi di dalamnya.

Api dengan cepat melalap gedung sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar bagi ratusan siswa. Warga setempat melaporkan bahwa mereka melihat percikan api yang berasal dari salah satu kabel listrik di atas gedung, sebelum api dengan cepat membesar dan membakar seluruh bangunan.

Baca Juga

Nyaris Meledak! Kebakaran Hebat Landa SPBU di Lebak, Mobil Pikap Hampir Ludes!

Evi Hermawan, Kasi Penanggulangan dan Penyelamatan Damkar Lebak, menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik. "Kebakaran berasal dari salah satu ruangan, yang diketahui oleh warga sekitar. Sayangnya, kami terlambat tiba di lokasi karena sulitnya akses jalan. Saat petugas tiba, api sudah mulai padam dan bangunan telah hangus," ungkap Evi.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, kerugian materiil akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Petugas Damkar Lebak hanya mengirim satu unit mobil pemadam untuk menangani kebakaran ini, dan langsung melakukan pemadaman serta pendinginan api. 

Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi masyarakat setempat yang menyaksikan sekolah yang menjadi tempat belajar anak-anak mereka musnah dalam sekejap. Kini, harapan untuk membangun kembali sekolah yang telah hangus itu menjadi tantangan tersendiri bagi pihak yayasan dan masyarakat.

Baca Juga

Rumah Pensiunan PNS di Lebak Terbakar, 30 Karung Padi dan Berkas Penting Ludes

Dengan kejadian ini, pihak terkait diharapkan lebih memperhatikan kondisi bangunan sekolah, terutama yang terbuat dari material mudah terbakar, guna mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang.

Editor : Iskandar Nasution