BANTEN, iNewsPandeglang.id - Musim pelantikan anggota dewan sering kali diiringi oleh sorotan tentang biaya dan modal yang diperlukan untuk bisa terpilih. Para calon anggota legislatif (caleg) perlu menyiapkan dana yang signifikan untuk mendukung kampanye dan berbagai proses lainnya.
Berikut adalah beberapa aspek terkait modal yang biasanya diperlukan dirangkum dari berbagai sumber di antaranya :
1. Biaya Kampanye
Pengeluaran ini mencakup biaya iklan, cetakan, media sosial, serta kegiatan kampanye seperti pertemuan dengan pemilih dan rapat umum.
2. Biaya Administrasi
Calon harus membayar biaya pendaftaran dan administrasi kepada lembaga pemilihan, yang jumlahnya bisa bervariasi tergantung pada tingkat pemilihan.
3. Biaya Logistik
Ini termasuk biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan logistik lainnya selama kampanye.
4. Biaya Konsultan Politik
Banyak caleg yang menggunakan jasa konsultan politik untuk membantu strategi kampanye, survei, dan komunikasi politik.
5. Modal Sosial dan Jaringan
Selain dana, memiliki jaringan politik yang kuat dan dukungan sosial juga sangat penting untuk memenangkan pemilihan.
Biaya yang diperlukan untuk bisa lolos sebagai anggota dewan bervariasi, tergantung pada tingkat pemilihan dan lokasi. Menurut berbagai sumber, biaya untuk menjadi anggota DPRD kabupaten/kota bisa berkisar Rp 250 juta hingga Rp 300 juta, sedangkan untuk DPR RI bisa mencapai Rp 1 miliar hingga Rp 4,6 miliar.
Caleg Saat Menunjukkan Surat Pernyataan Jual Ginjalnya Untuk Biaya Kampanye. Foto iNewsBondowoso/ Riski Amirul Ahmad
Beberapa waktu lalu, seorang calon legislatif (caleg) di Bondowoso menarik perhatian publik dengan keputusannya yang ekstrem: menjual ginjalnya untuk membiayai kampanye pemilihannya. Caleg tersebut membuat surat pernyataan resmi yang telah diberi materai sebagai bentuk kesungguhan.
Belum ada informasi pasti mengenai total biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti kontestasi pemilihan legislatif di tingkat kabupaten. Namun, beberapa sumber di kalangan legislatif mengungkapkan bahwa untuk meraih kursi DPRD, dibutuhkan dana sekitar Rp 300 juta.
Mengutip iNewsBondowoso, Samsul Tahar, anggota DPRD Bondowoso periode 2019-2024, menjelaskan, "Ya, memang di kisaran itu, tapi semua tergantung strategi masing-masing. Jika strategi kampanye lebih baik dan efektif, biaya yang diperlukan mungkin tidak sebesar itu."
Sementara itu, seorang pejabat di Banten yang anaknya maju pada Pileg lalu mengatakan, kalau dirinya habis sekitar Rp3 miliar, sayangnya ia harus menelan keputusan pahit karena suara anaknya pindah ke nomor urut di atasnya, "Kalau dihitung-hitung habis lah 3 M, itu-itung ikhtiar untuk kebaikan, kalau gagal ya berusaha lagi. Insyallah karena niatnya baik, yang hilang akan segera dapat gantinya," tuturnya.
Biaya kampanye mencakup berbagai aspek seperti iklan, cetakan, media sosial, pertemuan dengan pemilih, serta biaya administrasi dan logistik. Dukungan sosial dan jaringan politik juga memainkan peran penting dalam kesuksesan kampanye.
Editor : Iskandar Nasution