get app
inews
Aa Read Next : Safari Jumat, Kapolda Banten Tausiyah Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024

Putranya Jadi Korban Kekerasan di Ponpes Darunnajah 14 Serang Banten, Sekjen KNPI Lapor Polisi

Selasa, 27 Agustus 2024 | 19:27 WIB
header img
Ilustrasi kekerasan terhadap anak di bawah umur. Foto istimewa

SERANG, iNewsPandeglang.id - Insiden kekerasan di lingkungan pendidikan kembali mencuat. Kali ini, korbannya adalah putra dari tokoh nasional. Ali Hanapiah, Sekretaris Jenderal Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), melaporkan kasus dugaan kekerasan terhadap putranya yang terjadi di Pondok Pesantren Darunnajah 14, Serang, Banten.

Pada Selasa, 27 Agustus 2024, Ali Hanapiah mendatangi kantor Polresta Serang Kota untuk melaporkan kejadian yang menimpa putranya, MSW. Menurut keterangan Ali, MSW mengalami tindak kekerasan dari seorang kakak kelas berinisial RZ.


Berkas laporan kasus kekerasan Anak Sekjen KNPI Ali Hanapiah. Foto Istimewa

 

Kronologi kejadian bermula ketika MSW diminta mencari barang milik RZ. Namun, ketika MSW tidak berhasil menemukannya dan melaporkan hal tersebut, ia justru diajak ke kamar nomor 10. Di sana, MSW mengalami kekerasan fisik yang mengakibatkan memar, sesak nafas, dan luka cakar. Yang lebih mengkhawatirkan, tindakan ini disaksikan oleh beberapa teman pelaku tanpa ada upaya pencegahan.


Putra Sekjen KNPI Ali Hanapiah menjalani tes visum akibat menjadi korban dugaan kekerasan dari kakak kelas di Ponpes Darunajjah 14 Serang, Banten. Foto Istimewa

 

Menanggapi kejadian ini, Ali Hanapiah bertindak cepat. Ia membawa putranya untuk melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara. Selanjutnya, ia melaporkan kasus ini sebagai dugaan tindak pidana Kejahatan Perlindungan Anak, mengacu pada UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, khususnya pasal 80.

Ali Hanapiah mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen Pondok Pesantren Darunnajah 14. "Saya sangat prihatin dan meminta pertanggungjawaban dari manajemen Darunnajah 14. Bagaimana mungkin kejadian seperti ini bisa terjadi tanpa sepengetahuan pengasuh pondok pesantren?" ujarnya dengan nada kecewa.

Kritik yang dilontarkan atas lambatnya respons pihak pesantren. Meski kejadian telah dilaporkan pada 26 Agustus 2024, hingga kini belum ada tindakan atau tanggapan yang jelas dari pihak pesantren. Sementara itu Muhammad Astro, selaku Ustadz Pengasuh Darunnajah 14, belum memberikan komentar. iNews Media Group telah mengirimkan pesan via Whatsapp maupun menghubungi via sambungan namun belum ada tanggapan hingga berita ini diturunkan.  

Sebagai Kepala UPTD PPD Balaraja, Pemprov Banten, Ali Hanapiah menyoroti peran Kementerian Agama dalam kasus ini. Ia mendesak, khususnya Kanwil Kemenag Banten, untuk mengambil tindakan konkret. "Kementerian Agama harus mengambil langkah-langkah yang tegas dan terukur. Saya juga menduga kejadian serupa mungkin terjadi di beberapa pesantren lainnya," tegasnya.

Ali Hanapiah menekankan perlunya transformasi kurikulum pembelajaran di pondok pesantren modern. Ia menuntut agar Kanwil Kementerian Agama Banten segera melakukan evaluasi dan pengecekan sistem pendidikan di pondok pesantren modern.

"Pondok pesantren seharusnya menjadi tempat terbaik untuk membentuk karakter anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045, bukan malah tercemari oleh tindakan premanisme yang diakibatkan oleh sistem senioritas yang merusak pendidikan," ungkapnya dengan tegas.

Tokoh pemuda nasional ini berharap kasus ini dapat ditindaklanjuti hingga tuntas. Ia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat tentang potensi kekerasan di lembaga pendidikan berbasis agama dan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengasuhan dan pengawasan di pesantren.

"Masyarakat diharapkan tetap mengawasi perkembangan kasus ini dan mendukung upaya-upaya perbaikan sistem pendidikan di pondok pesantren. Dengan demikian, pondok pesantren dapat kembali menjadi lembaga pendidikan yang aman, nyaman, dan efektif dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia," katanya.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kekerasan dapat terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan yang seharusnya aman seperti lembaga pendidikan. Diharapkan, dengan adanya laporan dan tindakan tegas dari berbagai pihak, kasus serupa tidak akan terulang di masa mendatang, sehingga pondok pesantren dapat kembali menjadi tempat yang ideal untuk pembentukan karakter generasi penerus bangsa.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut