PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Warga Kecamatan Cadasari, Pandeglang, Banten, mulai merasakan dampak kekeringan di tengah musim kemarau yang berkepanjangan. Kini warga yang tinggal di perbukitan tersebut dilanda krisis air bersih
Sumur-sumur warga di Desa Koranji, yang terletak di kawasan perbukitan, mulai menyusut airnya, memaksa warga untuk mencari alternatif. Sebagian besar dari mereka kini harus membeli air bersih dari desa-desa di bawah perbukitan dengan harga Rp150 per liter.
Bagi warga yang lebih membutuhkan, seperti keluarga besar, satu tangki air dengan kapasitas 1.000 liter hanya cukup untuk dua hari. Ini menyebabkan mereka harus membeli air hingga 15 kali per bulan.
Sumur mulai kering, warga di perbukitan kecamatan Pulosari, Pandeglang, Banten mengalami krisis air bersih. Foto iNews/Iskandar Nasution
Seorang warga, Yati, menyampaikan bahwa sumur miliknya mulai menyusut, namun ia tetap mengandalkan sumur tersebut karena keterbatasan ekonomi tidak mampu membeli air.
"Sudah menyusut, tetap menggunakan air sumur karena tidak memiliki uang untuk membeli air. Banyak sumur warga di sini yang mengering akibat tidak turunnya hujan," ucapnya saat ditemui pada Kamis (22/8/2024).
Sementara Haeroji, warga lainnya, mengaku harus membeli air setiap beberapa hari untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Warga di perbukitan semakin kesulitan mendapatkan air bersih terpaksa kami membeli air dari desa yang terletak di bawah perbukitan 1.000 liter air untuk kebutuhan sehari-hari, dengan harga Rp150 per liter."
Warga sangat berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan berupa air bersih atau pembuatan sumur pompa agar mereka tidak terus bergantung pada sumber air yang semakin menipis.
Editor : Iskandar Nasution