get app
inews
Aa Read Next : Presiden Jokowi Jawab Tudingan 'Mulyono' Jadi Biang Kerok Anies Gagal Nyalon Gubernur

Sederet Fakta Menarik Reshuffle Kabinet Jokowi, PDIP 'Diamputasi'!

Senin, 19 Agustus 2024 | 21:55 WIB
header img
Presiden Jokowi melantik beberapa pejabat usai reshuffle kabinet pada Senin (19/8/2024). Foto : Tangkapan Layar/iNews TV

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Reshuffle kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 19 Agustus 2024, mengungkap beberapa fakta menarik dan menimbulkan berbagai spekulasi politik. Nama-nama yang beredar termasuk Supratman Andi Agtas yang akan menggantikan Yasonna, Bahlil Lahadalia yang akan menggantikan Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM, dan Rosan Roeslani yang akan mengisi posisi Menteri Investasi yang ditinggalkan oleh Bahlil.

Usai pembacaan Keputusan Presiden (Keppres), Presiden Joko Widodo memimpin pengucapan sumpah jabatan para pejabat baru yang dilantik. Dalam upacara tersebut, Presiden Jokowi mendiktekan sumpah jabatan.

“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,"  ucap Jokowi dalam tayangan iNews TV dikutip.

Dalam pelantikan tersebut mereka bersumpah setia menegaskan komitmen untuk setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945, serta menjalankan peraturan perundang-undangan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan bangsa dan negara.

Berikut adalah sederet fakta menarik terkait reshuffle tersebut:

1. PDIP Kehilangan Posisi Kunci

Salah satu yang paling mencolok dari reshuffle ini adalah penggantian Yasonna H Laoly, politisi PDIP, dari posisinya sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Dia digantikan oleh Supratman Andi Agtas, seorang politikus dari Partai Gerindra. Ini dianggap sebagai langkah untuk mengurangi dominasi PDIP di kabinet, terutama menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi.

2. Penguatan Posisi Gerindra di Kabinet

Selain Supratman Andi Agtas yang diangkat menjadi Menkumham, ada juga Angga Raka Prabowo yang diangkat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo). Keduanya berasal dari Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Langkah ini dipandang sebagai penguatan posisi Gerindra dalam pemerintahan, menjelang kemungkinan kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.

3. Pengangkatan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM

Arifin Tasrif digantikan oleh Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bahlil, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi, kini juga disebut-sebut akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto. Hal ini mengisyaratkan perubahan besar dalam struktur politik Indonesia menjelang Pilpres 2024.

4. Rosan Roeslani Mengisi Posisi Menteri Investasi

Posisi Menteri Investasi yang sebelumnya adalah Bahlil dan diisi oleh Rosan Roeslani. Rosan diketahui adalah Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Ini mempertegas peran penting Gerindra dan sekutunya dalam pemerintahan Jokowi menjelang akhir masa jabatannya.

5. Reshuffle untuk Mendukung Transisi Pemerintahan

Menurut pernyataan dari Istana, reshuffle ini dilakukan sebagai persiapan untuk mendukung transisi pemerintahan yang akan datang. Dengan memasukkan lebih banyak loyalis dari Partai Gerindra dan mitra koalisi, langkah ini dipandang sebagai upaya untuk memastikan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto dapat berjalan lancar setelah Jokowi lengser.

6. Respon Politik PDIP

Meskipun langkah ini dianggap sebagai "amputasi" terhadap pengaruh PDIP dalam kabinet, partai ini sejauh ini memilih untuk tidak memberikan komentar yang signifikan. Ini mungkin mencerminkan posisi PDIP yang saat ini lebih berhati-hati menjelang Pilpres 2024, dimana mereka juga memiliki calon yang diusung.

7. Kontroversi di Balik Pengangkatan Kepala Badan

Salah satu tokoh yang diangkat menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Taruna Ikrar, yang pernah mengalami pencabutan gelar profesor oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim karena dugaan kecurangan akademis. Pengangkatan ini menimbulkan berbagai reaksi dari publik dan pengamat.

Reshuffle ini tidak hanya merubah komposisi kabinet, tetapi juga mencerminkan dinamika politik yang kian memanas menjelang pergantian pemerintahan di Indonesia.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut