NEWYORK, iNewsPandeglang.id - Sidang darurat Dewan Keamanan PBB di New York pada Rabu (31/7/2024) menjadi ajang perdebatan sengit antara utusan Iran dan Israel terkait pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Sidang ini diadakan atas permintaan Iran yang menuduh Israel berada di balik serangan tersebut.
Utusan Israel di PBB, Jonathan Miller, menuding Iran sebagai sponsor utama terorisme global dan mengklaim bahwa Iran, bersama dengan sekutunya Hizbullah dan Hamas, sedang mengobarkan ketegangan dan merencanakan serangan terhadap Israel. Miller menyatakan bahwa Iran adalah "mesin penggerak kematian dan kehancuran" yang mengancam keamanan internasional.
"Iran bukan sekadar sponsor terorisme, dia adalah mesin penggerak kematian dan kehancuran yang mengancam kita," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Menanggapi tuduhan tersebut, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dengan tegas menolak klaim Israel dan justru menuding Israel sebagai biang kerok dari semua konflik di kawasan Timur Tengah. Iravani menyatakan bahwa pembunuhan Haniyeh merupakan bukti dari pola terorisme Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun, dan bahwa serangan ini merupakan upaya Israel untuk memperluas konflik ke seluruh kawasan.
Selama lebih dari dua jam, kedua delegasi saling bertukar tuduhan dalam perdebatan yang sengit. Sidang ini diakhiri dengan Dewan Keamanan PBB yang mengutuk pembunuhan Haniyeh, namun tidak ada resolusi lebih lanjut yang diambil terkait insiden tersebut.
Editor : Iskandar Nasution