JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Ismail Abdulsalam Ahmed Haniya, pemimpin Hamas, dilaporkan tewas di Iran pada 31 Juli 2024. Ismail Haniyeh adalah pemimpin Hamas yang memiliki peran penting dalam perjuangan Palestina.
Haniyeh merupakan tokoh kunci dalam organisasi Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan memiliki peran penting dalam konflik Palestina-Israel. Kematian Haniyeh berpotensi membawa dampak besar pada dinamika konflik di Timur Tengah dan hubungan internasional yang melibatkan Palestina.
Berikut adalah profil singkat dan perjuangan Haniyeh:
Profil Ismail Haniyeh
- Lahir: 1962 di kamp pengungsi Shati, Gaza.
- Pendidikan: Gelar sarjana dalam sastra Arab dari Universitas Islam Gaza.
- Karier Politik: Bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam pada tahun 1983, yang kemudian menjadi cikal bakal Hamas. Aktif dalam Intifada pertama pada tahun 1987, ditahan dan dideportasi ke Lebanon pada tahun 1992 oleh Israel.
Haniyeh Kembali ke Gaza pada tahun 1993 dan menjadi tokoh kunci dalam Hamas. Kemudian memimpin Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina pada tahun 2006. Haniyeh Terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017.
Perjuangan dan Pengaruh
- Intifada dan Konflik: Haniyeh aktif dalam protes terhadap pendudukan Israel dan terlibat dalam konflik besar seperti Intifada pertama dan kedua. Ia juga mengalami kerugian pribadi selama perang dengan Israel, termasuk kehilangan anggota keluarga dan hancurnya rumahnya.
- Kebijakan: Haniyeh mendukung pembentukan negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya, namun menolak kompromi pada hak-hak Palestina.
- Kematian: Haniyeh dilaporkan tewas akibat serangan rudal di Iran pada 31 Juli 2024. Kematian ini diperkirakan akan berdampak besar pada Hamas dan dinamika konflik di Timur Tengah.
Kematian Haniyeh bisa memicu perubahan besar dalam perjuangan Palestina dan hubungan internasional, khususnya dengan negara-negara yang terlibat dalam konflik tersebut.
Editor : Iskandar Nasution