JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Fenomena mabuk kecubung menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, terutama bagi orang tua yang memiliki anak usia remaja. Kasus ini menunjukkan bahaya dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan zat berbahaya lainnya. Selain itu, fenomena ini menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap peredaran obat-obatan terlarang di masyarakat.
Baru-baru ini, sebanyak 50 orang di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum setelah mabuk kecubung. Korban berasal dari berbagai daerah, termasuk Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Batola, dan Kapuas. Jumlah tersebut terhitung hingga Selasa (16/7/2024).
Menurut Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum, Budi Harmanto, korban mengalami keracunan setelah mengonsumsi oplosan kecubung dengan alkohol serta obat-obatan. “Paling parah yang meninggal 2 orang. Ada juga yang sampai saat ini masih tak sadarkan diri dan meracau,” kata Budi. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa para pasien ini mengonsumsi obat-obatan, minuman, dan buah kecubung, namun pemeriksaan lebih lanjut masih diperlukan.
Kejadian serupa juga terjadi sebelumnya. Pada Rabu (25/4/2023), seorang wanita muda tewas setelah menenggak minuman bersoda yang dicampur dengan kecubung di Banjarmasin. Fenomena mabuk kecubung juga pernah terjadi di Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, Yogyakarta pada Minggu (24/1/2021), dan di Cilegon, Banten pada Senin (10/7/2024).
Selain menjadi masalah kesehatan, mabuk kecubung juga digunakan sebagai modus kejahatan. Misalnya, di Cipayung, Jakarta Timur, seorang sopir taksi online bernama Suprapto menjadi korban perampokan dengan modus dicekoki kecubung. Kejahatan serupa terjadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, di mana seorang remaja perempuan menjadi korban pemerkosaan setelah dicekoki kopi bercampur kecubung.
Efek Mabuk Kecubung
- Halusinasi : Pengguna akan mengalami halusinasi, melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak nyata.
- Perubahan Perilaku : Mabuk kecubung dapat menyebabkan perubahan perilaku yang drastis, seperti agresivitas dan paranoia.
- Gangguan Fisik : Gejala fisik termasuk mulut kering, mual, muntah, diare, pusing, kebingungan, dan kesulitan berbicara. Pada kasus parah, dapat menyebabkan kejang, koma, bahkan kematian.
Lama Pemulihan
- Kasus Ringan : Gejala ringan dapat pulih dalam beberapa jam dengan obat-obatan dan observasi di rumah sakit.
- Kasus Sedang : Gejala sedang mungkin memerlukan beberapa hari perawatan di rumah sakit.
- Kasus Parah : Pada kasus parah, penanganan mungkin memerlukan mingguan bahkan berbulan-bulan di rumah sakit.
Tanaman Kecubung
Kecubung adalah tanaman berbunga indah yang menyimpan racun mematikan. Meskipun memiliki banyak manfaat dalam pengobatan tradisional, kecubung adalah tanaman beracun dan konsumsinya dalam dosis tinggi dapat berakibat fatal. Bijinya yang kaya alkaloid, seperti skopolamin dan atropin, digunakan sebagai obat pereda nyeri, obat asma, dan obat penenang.
Fenomena mabuk kecubung menuntut perhatian serius dari semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap peredaran obat-obatan terlarang dan zat berbahaya lainnya. Selain itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan kecubung dan zat-zat berbahaya lainnya.
Editor : Iskandar Nasution