JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga 25 Juli 2024. Cuaca ekstrem ini meliputi hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang dan petir, yang akan mempengaruhi berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Banten.
Kepala Pusat Meteorologi Publik, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini disebabkan oleh dua bibit siklon tropis yang terdeteksi di wilayah Indonesia. Menurutnya, daerah tekanan rendah terdeteksi di perairan barat Filipina (bibit Siklon Tropis 91W) dan di Laut Filipina sebelah utara Papua (bibit Siklon Tropis 92W).
Daerah tekanan rendah ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Laut Filipina bagian barat, Laut Sulawesi, hingga perairan timur Filipina. Selain itu, daerah konvergensi lainnya terpantau di Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara bagian barat, Laut Seram, Laut Arafuru, dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.
"Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah tekanan rendah dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi tersebut," ungkap Andri dalam keterangan resminya pada Sabtu (20/7/2024).
Andri juga menjelaskan adanya fenomena intrusi udara kering dari BBS yang melintasi wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Fenomena ini mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab, sehingga meningkatkan potensi hujan di Sulawesi bagian tengah, Maluku, dan Pulau Papua.
Selain itu, peningkatan kecepatan angin hingga mencapai lebih dari 25 knot terpantau di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia sebelah barat daya, hingga selatan Jawa Barat, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram, Laut Halmahera, dan Laut Maluku. Hal ini dapat meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut, serta menimbulkan angin kencang di wilayah Banten, Jawa Barat, NTB, NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Tengah.
“Kepada masyarakat di wilayah tersebut, kami mengimbau untuk senantiasa waspada dan siap-siaga. Utamanya jika sedang berkendara ketika angin kencang terjadi karena dapat mengakibatkan baliho dan pohon tumbang atau menerbangkan material-material berbahaya,” tutup Andri.
Editor : Iskandar Nasution