JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Berikut adalah daftar tujuh atlet yang meninggal dunia saat beraksi, dengan nomor lima terbaru adalah tunggal putra China di Yogyakarta. Cerita tentang atlet yang meninggal dunia saat beraksi selalu menjadi kisah duka di dunia olahraga.
Maut memang tidak kenal waktu dan tidak pandang bulu, bahkan ketika para atlet ini sedang menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Berikut adalah daftar tujuh atlet yang mengalami nasib tragis tersebut:
1. Kuraudo Toda
Kuraudo Toda adalah seorang atlet motocross asal Jepang. Pada 2008, ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan dari dada ke bawah. Namun, Toda tetap melanjutkan karirnya dan berlatih untuk X Games Best Whip pada 2015. Saat itu, kecelakaan terjadi dan motornya terbakar akibat styrofoam yang mudah terbakar. Nyawa Toda tidak dapat diselamatkan.
2. Nifera Ufrotun Saidatun Nila
Nifera Ufrotun Saidatun Nila, atlet sepeda nasional asal Jepara, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat mencoba trek downhill di Bukit Sulap Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, pada 25 Oktober 2014. Kondisi trek yang terjal dan berbatu menyebabkan Nifera terjatuh dan mengalami pendarahan di perut. Nyawanya tidak tertolong meskipun telah dibawa ke rumah sakit.
3. Muhammad Taufan Munggaran
Rider BMX asal Bandung, Muhammad Taufan Munggaran, meninggal dunia saat beraksi di ajang Indonesia Open X Sports Championship (IOXC) di Bandung pada 2015. Taufan mengalami kecelakaan saat melakukan trik no handler dan terlambat melepaskan setang dari perutnya, sehingga mengalami cedera fatal. Dia meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
4. Erik Roner
Erik Roner, atlet skydiving asal Jerman, meninggal dunia saat upacara pembukaan turnamen golf di California, Amerika Serikat, pada 29 September 2015. Parasut yang digunakan Erik tidak berfungsi, menyebabkan dia terjun bebas dan jatuh di pepohonan. Meskipun upaya penyelamatan dilakukan, nyawanya tidak tertolong.
5. Zhang Zhi Jie
Foto: X/@BadmintonJust)
Zhang Zhi Jie, pebulu tangkis tunggal putra China, meninggal dunia saat beraksi pada ajang Badminton Asia Junior Championships 2024. Insiden terjadi saat Zhang melawan wakil Jepang Kazuma Kawamo di Yogyakarta. Zhang terjatuh di lapangan dan mengalami kejang-kejang. Meskipun tim medis bertindak cepat, nyawanya tidak tertolong.
6. Taufik Ramasyah
Pada 18 Desember 2021, kiper klub Liga 3 Indonesia, Taufik Ramasyah, mengalami benturan keras di bagian kepala saat bermain melawan Wahana FC. Benturan tersebut menyebabkan Taufik tak sadarkan diri dan meskipun telah menjalani operasi, ia meninggal dunia pada 21 Desember 2021.
7. Cristiano Sebastiao de Lima Junior
Pesepak bola asal Brasil, Cristiano Sebastiao de Lima Junior, meninggal dunia saat membela klubnya Dempo di Piala Federasi India melawan Subrata Pal pada 5 Desember 2004. Cristiano terlibat benturan dengan kiper lawan ketika mencetak gol kedua timnya dan terjatuh. Nyawanya tidak tertolong meskipun telah dibawa ke rumah sakit.
Kisah-kisah ini menunjukkan betapa berisikonya dunia olahraga, di mana para atlet mempertaruhkan nyawa mereka demi menunjukkan kemampuan terbaik dan mengejar prestasi.
Editor : Iskandar Nasution