Meskipun terjadi penurunan jumlah kasus, Lia Nurlia Mahatma dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon menyatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan audit stunting selanjutnya. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus memantau dan mengambil langkah-langkah preventif dalam mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut.
"Program-program seperti PMT (Pemberian Makanan Tambahan), dapur sehat untuk mengatasi stunting (dashat), dan bantuan dari Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) telah dilakukan," ungkapnya.
Menurutnya, audit stunting selanjutnya akan dilaksanakan mulai Mei 2024 dengan melibatkan sampel sebanyak 385 orang dari berbagai kelompok. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penyebab stunting dan langkah pencegahan yang tepat.
Langkah ini penting untuk terus memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah stunting dan menyusun strategi yang efektif dalam mengatasinya.
Editor : Iskandar Nasution