BAKAUHENI, INewsPandeglang.id - Puluhan ribu wisatawan memadati Bakauheni Harbour City selama libur Lebaran. Jumlah pengunjung mencapai 30.625 orang dengan 8.823 kendaraan yang datang pada periode Rabu (10/4/2024) hingga Senin (15/4/2024). Keberadaan Bakauheni Harbour City semakin diminati sebagai destinasi wisata dan tempat istirahat bagi pemudik serta masyarakat sekitar.
Pengunjung berwisata di kawasan Bakauheni Harbour City. Foto istimewa
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa selama momen mudik diperlukan beberapa titik Delaying System agar tidak terjadi penumpukan. BHC dipersiapkan sebagai tempat istirahat pemudik sebelum menyeberang sekaligus menjadi tujuan wisata baru yang berlokasi di Pelabuhan penyeberangan (Waterfront Tourism Destination). Kepadatan ini menandakan bahwa BHC semakin populer sebagai destinasi wisata dan tempat istirahat bagi para pemudik serta masyarakat sekitar.
"Selain menawarkan fasilitas yang nyaman untuk istirahat, BHC juga menyediakan beragam atraksi dan kegiatan menarik bagi pengunjung, dari kuliner khas daerah hingga pertunjukan seni dan budaya lokal," katanya Selasa (16/4/2024).
Antusiasme masyarakat terhadap kawasan pariwisata terpadu BHC semakin meningkat sejak dibuka pada April 2023. Selain menarik minat wisatawan lokal, BHC juga menarik pengunjung dari luar daerah. Selain itu, BHC juga berupaya mendukung UMKM melalui event Ngabuburit BHC yang menghadirkan 40 tenant UMKM lokal dari Lampung Selatan dan sekitarnya.
Pengembangan BHC masih terus berlangsung, dengan fokus pada distrik 1 Harbourside yang memiliki Siger Park dan Krakatau Park, serta rencana pengembangan di distrik 2 Harbourview dan distrik 3 Harbourtown. Beberapa fasilitas utama seperti Menara Siger, Siger Foyer, Creative Hub, Selasar Siger, Siger Market, dan Masjid telah mencapai pencapaian 100%. Meskipun demikian, pembangunan Skybridge dan penataan Siger Park masih dalam tahap pembangunan.
ASDP berharap bahwa BHC dapat menjadi pusat tujuan wisata dan ikon baru di Indonesia, serta mampu berkontribusi dalam perekonomian dan pariwisata daerah.
Editor : Iskandar Nasution