PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Biskuit brand Khong Guan memang telah menjadi salah satu ikon kue legendaris dan fenomenal saat Lebaran di Indonesia. Lantas mengapa Khong Guan menjadi kue fenomenal saat Lebaran?
Meskipun tidak ada kewajiban resmi untuk menyediakan kue kering Khong Guan atau produk lainnya pada hari besar seperti Lebaran, namun dalam budaya dan tradisi masyarakat Indonesia, produk ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran.
Biskuit Khong Guan. Foto Istimewa
Meski begitu, keberadaannya telah menjadi tradisi yang turun-temurun dan menjadi simbol kehangatan, keramahan, dan kebersamaan dalam menyambut tamu dan menjalin silaturahmi selama momen spesial seperti Lebaran. Sebagai hasilnya, banyak rumah tangga di Indonesia memilih untuk menyediakan kue kering Khong Guan sebagai bagian dari perayaan Lebaran mereka setiap tahunnya.
Kaleng besar berwarna merahnya bukan hanya menjadi simbol kesederhanaan dan keramahan, tetapi juga menjadi bagian dari kehangatan dan kebersamaan dalam menyambut tamu dan menjalin silaturahmi selama momen spesial seperti Lebaran.
Khong Guan telah menjadi kue legendaris saat Lebaran karena memiliki beberapa faktor yang membuatnya begitu populer di masyarakat Indonesia . Khong Guan telah hadir dalam budaya Lebaran Indonesia sejak tahun 1970-an. Dengan sejarah yang panjang, Khong Guan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Lebaran di banyak keluarga Indonesia selama beberapa generasi.
Nah, berikut ini sejarah Khong Guan merangkum dari berbagai sumber untuk Anda ketahui :
Biskuit Khong Guan, yang sangat populer di Indonesia, sebenarnya bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari negara tetangga. Khong Guan Biscuit Company didirikan di Singapura pada tahun 1947 oleh Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, dua bersaudara yang berasal dari Fujian, China. Mereka awalnya bekerja di pabrik biskuit lokal di Singapura, namun pindah ke Malaysia saat Jepang menginvasi Singapura pada tahun 1940.
Di Malaysia, mereka membuat biskuit sendiri untuk dijual, namun karena kendala pasokan bahan baku, mereka beralih menjual garam dan sabun untuk bertahan hidup. Setelah Jepang tidak lagi menginvasi Singapura, mereka kembali ke sana dan mendirikan Khong Guan Biscuit Factory pada tahun 1947.
Penjualan biskuit Khong Guan meningkat pesat, dan mereka melakukan ekspansi ke Malaysia pada tahun 1950. Saat ini, Khong Guan memiliki pabrik di Singapura dan Malaysia, menghasilkan produk yang dijual tidak hanya di kedua negara tersebut, tetapi juga diekspor ke berbagai negara termasuk Indonesia, Hong Kong, Afrika, dan Timur Tengah.
Khong Guan Biscuit Company telah melakukan ekspansi bisnisnya ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Mereka mulai memproduksi biskuit pertama mereka di Indonesia pada tahun 1971 di Surabaya, Jawa Timur. Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, Khong Guan Indonesia membuka pabrik di Ciracas, Jakarta Timur.
Produk pertama Khong Guan Biscuit Factory Indonesia adalah Khong Guan Merah Assorted. Kemudian, perusahaan ini secara resmi didirikan sebagai PT Khong Guan Biscuit Factory pada tahun 1972. Nama perusahaan kemudian diubah menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Ltd pada 2 Maret 1976.
Khong Guan Indonesia telah mengembangkan ratusan merek makanan ringan, termasuk Choco Bear, Togo, Big Royal Wafer, Butter Cookies, Mini Stick, Monde, Malkist Crackers, Marie Special, Wafer Nissin, dan lainnya.
Salah satu ciri khas dari Khong Guan Merah Assorted adalah desain kalengnya yang legendaris. Gambar tersebut menampilkan seorang ibu yang sedang duduk di meja makan bersama anak laki-laki dan perempuan. Desain kaleng ini telah menjadi ikonik dan melekat dalam ingatan banyak orang di Indonesia.
Gambar tersebut memberikan kesan hangat, tradisional, dan menyambut, sehingga menjadikan produk Khong Guan Merah Assorted lebih dikenal dan dicari oleh masyarakat, terutama saat menyambut momen Lebaran. Bahkan sering dijadikan meme karena tidak ada sosok ayah dalam gambar tersebut. Desain gambar tersebut diyakini merupakan karya dari Bernardus Prasodjo.
Editor : Iskandar Nasution