CILEGON, INewsPandeglang.id – Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Cilegon tengah fokus mengamati dampak polusi udara pasca kegagalan industri yang terjadi di PT Chandra Asri Pasific atau PT CAP.
DLH Kota Cilegon mengamati dampak polusi udara di tiga titik, salah satunya di area pabrik PT CAP.
Dimana DLH Kota Cilegon melakukan uji sampel guna mengamati dampak polusi udara pasca kegagalan industri PT CAP, begini hasilnya.
Seperti diketahui sebelumnya, PT CAP mengalami gagal alat yang menyebabkan terjadinya kebocoran gas kimia senyawa hidrokarbon di bagian cerobong asap, Sabtu 20 Januari 2024.
Ini mengakibatkan 360 warga di empat kecamatan Kota Cilegon mengalami gangguan pernapasan.
Dinas Lingkungan Hidup langsung melakukan pemasangan alat High Volume Air Sampler atau HVAS untuk TSP alias Total Suspended Particulate, PM10, dan PM2.5.
Alat ini berfungsi sebagai pemantauan udara di tiga titik wilayah yang terdampak paparan zat kimia melalui polusi udara.
Hasil dari pemantauan udara tersebut kemudian diekspos oleh DLH Kota Cilegon, begini hasilnya untuk di area pabrik kimia PT CAP.
– Sulfur Dioksida (SO2) untuk hasil 138, dibawah baku mutu 150.
– Karbon Monoksida (CO) 4871, untuk regulasi 10.000.
– Nitrogen Dioksida (NO2) 193, baku mutunya 200.
– Oksigen Ozon (O3) hasilnya 49, kemudian baku mutu secara regulasi 150.
– Total Partikel Tersuspensi (TSP) 140, regulasi baku mutu 230.
– Partikel PM10 hasilnya 31, dengan regulasi 75.
– Partikel PM2,5 hasilnya 21, alias masih dibawah standar.
Sementara untuk hasil pengujian kebauan berdasarkan Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 1996 Tentang Baku Mutu Kebauan, DLH Kota Cilegon mengambil sampel pada Pukul 22.00 WIB, Sabtu 20 Januari 2024, dan diperiksa beberapa parameter senyawa terdapat hasil.
– Amonia (NH3) tercatat pada angka 0,9 dengan regulasi 2.
– Hidrogen Sulfida (H2S) sebesar 0,15, dengan regulasi 0,22.
Editor : Iskandar Nasution