"Pihak puskesmas menghadapi kesulitan karena kekurangan alat yang cukup untuk merawat pasien DBD," ucapnya saat ditemui, Selasa (2/1/2024).
Dijelaskannya, pola hidup yang kurang sehat diidentifikasi sebagai penyebab terjangkitnya penyakit DBD. Gejala utama melibatkan demam mendadak yang tinggi, mencapai suhu hingga 39 derajat Celsius.
Demam pada penyakit DBD berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat. Gejala lainnya melibatkan nyeri kepala, menggigil, lemas, nyeri di belakang mata, otot dan tulang, ruam kulit kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual, muntah, gusi berdarah mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, dan buang air besar berwarna hitam.
Pihak puskesmas mengimbau kepada warga agar membersihkan benda-benda yang dapat menampung air, terutama karena memasuki musim penghujan. Wadah yang menampung air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.
"Tindakan pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko penyebaran penyakit DBD," ungkapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak terkait sulit dimintai keterangan secara global perkembangan terkini.
Editor : Iskandar Nasution