LEBAK, iNewsPandeglang.id - Kasus penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Lebak khususnya di Lebak Selatan saat ini mengalami kenaikan bahkan biaa dikatakan memprihatinkan. Penemuan tersebut berdasarkan screening saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Malingping, Lebak.
Seperti diketahui, fenomena LGBT dan juga maraknya PSK warung remang-remang diduga menjadi penyebab naiknya jumlah pengidap HIV AIDS di wilayah ini. Apalagi pada kenyataanya wilayah Lebak Selatan terutama di pesisir adalah daerah wisata dan adanya aktivitas perusahaan besar yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA).
Dari hasil penelusuran tim iNews di lapangan, di sekitaran pesisir tempat wisata di Bayah misalnya di sekitar Pulau Manuk, Cipanengah diduga banyak aktivitas pekerja seks komersial menjamurnya tempat bermodus adanya warung remang-remang. Diduga hal ini juga menjadi pemicu yang sangat tinggi terhadap penyakit ini.
Tak tanggung-tanggung saat tim ke lokasi dengan menyamar para PSK yang dihadirkan dengan tarif mulai Rp600 ribu ke atas. Diduga tempat yang sebelumnya sudah ditertibkan pemerintah kini bebas beroperasi kembali diduga ada oknum berkeliaran yang membekingi bisnis lendir tersebut.
Data dari pihak RSUD Malingping pada 2023 ini tercatat cukup tinggi, hingga Oktober ini ada 28 orang yang terinfeksi HIV-AIDS. Di mana 28 orang tersebut tersebar di berbagai wilayah yang ada di Lebak Selatan dengan 50 Persen berasal dari Kecamatan Bayah.
Sebagai informasi tambahan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten pada 2022mencatat penemuan kasus HIV di Banten 13670 kasus dengan jumlah kasus paling banyak di Kabupaten Tangerang. Sementara hingga Agustus 2023 tercatat estimasi kasus HIV/AIDS di Banten sebanyak 17.680 orang dengan jumlah tertinggi ditemukan di wilayah Tangerang Raya yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Dari jumlah estimasi itu, 91 persen kasus berhasil ditemukan dan dalam upaya pengobatan.
Sebelumnya, salah seorang warga Bayah, Lebak, Banten Andi (bukan nama sebenarnya) sudah enam bulan terjangkit virus HIV dan saat ini hanya berdiam diri di rumahnya. Andi pun mengaku menyesal sudah terjerumus dalam dunia Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ) sebelumnya yang diduga pemicu penyakit yang diidapnya.
"Vonis kalau saya positif terkena HIV waktu itu dari RSUD sejak enam bulan lalu. Pertama kali tau rasanya sedih dan hancur. Saya benar-benar menyesal," ucapnya saat ditemui tim iNews di rumahnya yang berada di Bayah, Lebak, Banten belum lama ini.
Editor : Iskandar Nasution