PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Dampak kemarau panjang yang terjadi hingga saat ini membuat sejumlah petani cabai keriting di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, Banten merugi. Pasalnya tanaman cabai mereka mengering dan membusuk hingga gagal panen.
Para petani memilih membiarkan tanaman membusuk dan mengering di ladang. Kurangnya suplai air dan kondisi cuaca dengan panas membuat tanaman rusak dan mati membuat petani pasrah dan merugi hingga puluhan juta rupiah.
Seperti yang dialami salah seorang petani bernama Kaya, tanaman cabai keriting dan cabai rawit hijau di lahan seluas 3000 meter persegi miliknya ini dipastikan gagal panen.
Saat ini cabai mengering dan tak satupun cabai yang dapat dijual. Akibatnya dirinya merugi hingga jutaan rupiah. Tak hanya Kaya, di tempat ini banyak petani cabai yang juga mengalami hal yang sama.
"Saat ini kita kesulitan untuk mendapatkan sarana air bersih, kemarau panjang membuat tanaman mengering. Banyak bunga cabai rontok hingga membuat cabai gagal tumbuh," ucapnya saat ditemui tim iNews di lokasi, Sabtu (11/11/2023).
Kaya menuturkan, sekitar 3000 meter luas lahan yang ditanami tak satu batang cabai pun yang dapat dijual. Meski petani mengaku kesulitan menghadapi masalah ini/ namun tak satupun petugas terkait yang datang ke tempat mereka.
Dampak kemarau panjang ini memang menjadi pemicu tingginya harga cabai. Para petani cabai memohon kepada pemerintah daerah untuk membantu memfasilitasi sarana air bersih didaerah mereka. Saat ini warga mengaku kesulitan air, apalagi sarana air bersih.
Editor : Iskandar Nasution