PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Forum Masyarakat Pandeglang, Banten melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor PLTU 2 Labuan nyaris berlangsung ricuh. Masa mendesak pihak PLTU segera mengatasi limbah yang berdampak terhadap tangkapan para nelayan menjadi berkurang, Jumat (20/10/2023).
Massa pendemo meminta pihak kepolisian untuk membuka pagar agar mereka bisa masuk ke dalam kantor. Aksi tarik menarik pagar pembatas antara massa pendemo dan pihak keamanan tidak terelakkan, bahkan pagar tersebut tampak rusak akibat aksi tersebut.
Dengan membentangkan beberapa poster, warga meminta pihak PLTU 2 Labuan untuk melakukan berbagai tindakan untuk perbaikan ekosistem laut. Banyak tanaman mangrove yang rusak dan tidak mendapat perhatian serius dari perusahaan tersebut.
Kondisi tersebut berakibat terhadap hasil tangkapan nelayan berkurang, karena habitat alami ikan rusak. Warga juga mengaku sejak berdirinya PLTU 2 Labuan, kondisi lingkungan disekitar menjadi rusak.
Denis, Korlap aksi mengatakan, aksi yang digelar ini terkait adanya dugaan kerusakan lingkungan dampak dari aktivitas PLTU.
"Banyak habitat tempat berkembang biaknya ikan jadi rusak, seperti rusaknya tanaman mangrove di sekitar PLTU," tuturnya.
Menurutnya, warga ingin berdialog dengan pihak manajemen perusahaan, namun sedang tidak berada di tempat. Padahal massa sudah melayangkan surat aksi pada jauh-jauh hari.
Pantauan di lokasi hingga sore tadi, massa membubarkan diri meski mereka tidak bisa bertemu dengan pihak manajemen, untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Aksi tersebut akan kembali mereka gelar hingga pihak PLTU bersedia bertemu dengan mereka.
Sementara itu, melalui pesan singkat, Pihak Humas PLTU 2 Labuan, Donny menyatakan bahwa materi aksinya tidak benar.
"Cara paling mudah pembuktiannya apakah ada ikan atau biota laut yang mati masal di area outfall," katanya.
Editor : Iskandar Nasution