get app
inews
Aa Read Next : 2 Pekerja Tambang Batu Bara di Bayah Lebak Masih Terjebak, Lubangnya Ada Gas Asam

Sejarah dan Asal Usul Nama Kota Rangkasbitung, Berawal dari Rumpun Bambu yang Dianggap Keramat!

Jum'at, 13 Oktober 2023 | 18:34 WIB
header img
Alun-alun Kota Rangkasbitung, Lebak, Banten. Foto Istimewa

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Kota Rangkasbitung merupakan ibu kota Kabupaten Lebak, Banten. Kota yang berada tidak jauh dari ibu kota Jakarta ini terkenal dengan sejarahnya, bahkan kini perekonomian semakin maju dan modern di kota ini  layaknya kota metropolitan.

Namun, di balik kemajuannya saat ini ternyata kota tersebut juga memiliki asal-usulnya tersendiri. Sama halnya seperti daerah-daerah lain di Indonesia menyimpan sejarah yang sangat penting untuk diketahui.

Dikutip iNewsapandeglang.id dari berbagai sumber, Jumat (13/10/2023), Rangkasbitung merupakan dua buah kata yang memiliki arti yang berbeda. Kata ‘Rangkas’ bermakna Patah, dan ‘Bitung’  mempunyai arti satu rumpun bambu. Kemudian terciptalah nama Rangkasbitung yang hingga saat ini  penyebutan nama tersebut  masih dipakai.

Usut punya usut, konon pada zaman dahulu di wilayah tersebut terdapata banyak rumpun bambu, bahkan ada yang tumbuh  sangat besar. Warga menyebutnya  dengan nama Awi Bitung (Bambu Bitung).

Kondisi tumbuhan tersebut  banyak dimanfaatkan warga dan dijadikan sebagai mata pencaharian. Awi Bitung diolah menjadi bahan anyaman, peralatan rumah tangga, dan lainnya.

Karena merasa bermanfaat untuk masyarakat, kemudian masyarakat pun mulai mengkramatkan awi/bambu tersebut. Disebut-sebut warga mulai menyembah dan memberikan sesajen dalam Awi Bitung ini.

Alkisah,  pada suatu hari ketika itu datanglah seorang ulama ke wilayah Awi Bitung. Dia  merasa kaget melihat para penduduk menyembah serumpun bambu ini. Lalu, ulama  ini  menasihati warga supaya  jangan melakukan hal itu  karena tindakan ini adalah musyrik. 

Kemudian ulama tersebut mengajarkan bahwa hanya Allah lah yang layak dan wajib untuk disembah. Namun para warga tidak terima dengan nasihat ulama tersebut hingga  para masyarakat pun malah mengusirnya dengan cara yang kasar dan pergi meninggalkan masyarakat tersebut.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Berita iNews Pandeglang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut