PANDEGLANG, iNews Pandeglang.id - Warga Pandeglang, Banten masih kewalahan membeli beras akibat tingginya harga kebutuhan pokok tersebut. Saat ini import beras sebanyak 1,5 ton oleh pemerintah hanya mampu menurunkan harga beras sebesar Rp500 per kilogramnya.
Sebelumnya, sudah lebih dari dua bulan lamanya, harga beras di pasar tradisional di Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten terus merangkak naik, beras premium yang sebelumnya dijual seharga Rp9.000 per kilogramnya kini naik menjadi Rp11.000 hingga Rp13.000 per kilogram.
Tingginya harga beras, imbas dari El Nino yang melanda sejumlah wilayah di Indonesi termasuk wilayah Provinsi Banten. Lahan pertanian mengering akibat tidak adanya pasokan air sehingga ratusan hektar lahan pertanian tadah hujan rusak akibat tidak adanya hujan.
Guna menstabilkan harga, pemerintah mengiport beras dari Vietnam dan Thailand melalui Bulog. Distribusi pangan nasional diharapkan mampu menekan harga beras nasional saat ini. Namun kenyataannya harga beras saat ini hanya mampu turun Rp500 per kilogram saja.
Siti, salah seorang warga mengatakan, dua bulan yang laluharga beras masih dikisaran Rp9.000 per kilogram, amun saat ini harga beras melambung tinggi dikisaran Rp11.000 per kilogramnya, bahkan harga beras premium pernah mencapai Rp13.000 per kilogram. "Biasanya beli 9.000 rupiah per kilo pak," ucapnya saat ditemui di lokasi, Senin (9/10/2023).
Sementara Ridwan, Pedagang beras mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih karena harga beras saat ini mulai turun sebesar Rp500 per kilogram, namun pasokan beras dari Bulog yang biasanya 2 ton per minggu, hanya mampu bertahan selama 2 hari saja.
"Hara beras turun hanya 500 rupiah. Kami meminta agar kuota beras ditambah menjadi 3 hingga 4 ton per minggu agar masyarakat mampu membeli beras dengan harga terjangkau," tuturnya.
Warga berharap datangnya beras import tersebut dapat menekan harga beras yang sangat tinggi saat ini. Apalagi tingginya harga beras turut disusul dengan tingginya harga kebutuhan pokok lainnya, seperti gula dan jagung.
Editor : Iskandar Nasution