JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Seekor individu baru anak badak Jawa (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822) terekam kamera di habitat alaminya, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sepanjang Juli hingga September 2023. Anak badak jenis kelamin betina itu diidentifikasi merupakan anak ke-4 dari induk bernama Kasih/ ID 032.2011 yang saat ini berumur 12 tahun.
Ini tentu jadi kabar gembira mengingat upaya konservasi satwa liar di Indonesia kembali memberikan hasil yang baik. Di ujung paling barat Pulau Jawa di Provinsi Banten, Ujung Kulon merupakan habitat liar terakhir Badak Jawa yang tersisa saat ini di dunia.
Bertahun-tahun populasi hewan tersebut menurun, kehadiran anak badak Jawa baru ini membuat jumlah hewan endemik tersebut kini menjadi 81 ekor di alam liar.
Dugaan awal bahwa ada seekor individu baru anak badak ini saat Tim Monitoring Badak Jawa (MBJ) Taman Nasional Ujung Kulon menemukan jejak kaki badak Kasih yang tidak menyatu antara kaki belakang dengan kaki depannya, hal ini menandakan ada hambatan langkah kaki depan yang terhalang kehamilannya.
Diketahui, Badak Kasih sebelumnya dilaporkan telah melahirkan tiga anak, yakni Duba/ID 053.2013, Wira/ID 074.2015 dan Sekar/ID 086.2021.
Data tersebut juga dikuatkan dengan clip video pada bulan Februari 2023 yang menunjukkan badak Kasih terekam kamera dalam kondisi hamil. Selanjutnya pada Bulan April 2023 Tim MBJ TNUK juga menemukan jejak ukuran 15/14 cm beserta kotorannya pada grid yang sama saat ditemukan tapak dan kamera trap sebelumnya.
"Dengan data yang ada dimungkinkan anak badak Jawa ini dilahirkan pada Februari 2023. Individu anak badak Jawa tersebut kemudian diberikan kode ID 092.2023," kata Satyawan Pudyatmoko, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, di Jakarta, Kamis, (05/10/2023).
Menurut Satyawan, kelahiran anak badak ini merupakan keberhasilan bangsa Indonesia dalam upaya konservasi satwa badak Jawa, mengingat saa badak Jawa ini di dunia hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon.
Dijelaskannya, jika Program Pengamanan Badak Jawa di areal semenanjung cukup efektif dalam mengamankan kawasan habitat badak, sehingga badak dapat berkembang biak dengan baik.
"Mari kita selamatkan badak Jawa yang hanya ada di Taman Nasional Ujung Kulon. Semoga anak badak Jawa tersebut sehat dan lestari," pungkas Satyawan.
Editor : Iskandar Nasution