get app
inews
Aa Text
Read Next : Dinas DKP Layangkan Surat, Astrid Jayengsari Pasang Patok Larangan di Lahan Proyek Docking Kapal

Kemarau Panjang, Harga Beras Meroket di Pasar Tradisional Pandeglang

Sabtu, 09 September 2023 | 08:35 WIB
header img
Harga beras di pasar trdisional Pandeglang, Banten mengalami kenaikan yang cukup signifikan akibat kemarau panjang yang terjadi saat ini. Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANG, INewsPandeglang.id  - Sudah dua pekan lamanya harga beras di sejumlah pasar trdisional di Pandeglang, Banten mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan harga beras dipicu akibat  kemarau panjang yang terjadi saat ini membuat sejumlah petani banyak mengalami gagal panen.

Sawah di wilayah lumbung padi di Provinsi Banten ini kini mengering dan ratusan hektar tanaman padi mati dampak kemarau panjang tersebut  berimbas dengan tingginya harga beras di pasaran.

Faktor penyebab tingginya harga beras diketahui akibat musim kemarau panjang yang terjadi akhir-akhir ini, sebagian sawah mengering akibat tidak ada hujan, apalagi sebagian lahan pertanian didaerah ini merupakan sawah tadah hujan.

Biasanya harga beras dijual seharga Rp8.000 hingga Rp9.500 per kilogram, namun saat ini harga beras naik menjadi Rp12.000 hingga Rp13.000  per kilogramnya. Banyak warga terutama pedagang kecil yang mengeluhkan tingginya harga beras tersebut,  mereka kesulitan menjual dagangannya karena bahan dasar nasi uduk yakni beras harganya kini melambung tinggi.

Para pedagang terpaksa  mengurangi takaran nasi uduk. namun tidak menaikkan harga dagangan mereka. Seperti dituturkan oleh Ita salah seorang pedagang nasi uduk. "Takaran nasi uduk saya dikurangi pak," ucapnya Jumat (8/9/2023) saat ditemui di lokasi.

Sementara RIdwan salah seorang pedagang  beras mengatakan faktor harga beras mengalami kenaikan lantaran sawah mengalami kekeringan. "Beras mahal karena sawah lagi kekerigan," tuturnya.

Menurutnya, ampak kekeringan berimbas dengan sulitnya mendapatkan gabah dari petani, banyak pedagang dari luar pandeglang yang memborong gabah untuk dijual ke daerah mereka. Sementara petani yang sawahnya mengalami kekeringan akhirnya mengalami gagal panen.

Warga berharap pemerintah memberikan solusi kepada para petani agar tetap bisa menanam padi dimusim kemarau seperti ini. Padahal kemarau panjang ini sudah di prediksi dan tentunya bisa dilakukan pencegahan atau dilakukan rekayasa cuaca atau dilakukan pengeboran untuk mendapatkan sumber air.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut