Sementara Handoyo Ketua Gapoktan menjelaskan bahwa di Desa Bojen yang utamanya sawah tadah hujan sebab irigasi kurang memadai. Luas seluruhnya di wilayah Bojen kata dia, 562 hektare dari 14 kelompok tani selama 3 tahun bagus terus, namun tahun ini dampak el nino kemungkinan gagal panen.
"Sudah saya sampaikan kepada para pengurus kelompok tani di Desa Bojen tolonglah ikut asuransi, bahwa pemerintah sekarang sudah ada asuransi untuk pertanian padi sawah untuk hadapi segala kemungkinan misal gagal panen sepwrti ini bisa dibantu pemerintah," katanya.
Handoyo menuturkan, biasanya petani 2 kali tanam, tapi sejak 3 tahun lalu karena cuaca mengijinkan maka masa tanam 3 kali. Namun tahun ini ternyata kemarau sangat panjang.
"Kalau 140 hektare kemungkinan ada lah yang terancam gagal panen karena kekeringan dari beberapa kelompok untuk MT 3 ini. Sudah saya sampaikan ke pemerintah cuma ya kondisi faktor alam gimana lagi, irigasi juga gak jalan sudah kering," ungkapnya.
Handoyo berharap kepada para petani dengan kondisi seperti ini harus jadi pelajaran penting untuk bisa ikut asuransi pertanian yang tidak begitu besar pembayarannya agar ada ganti rugi jika terjadi gagal panen.
Editor : Iskandar Nasution