PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Taman Nasional Ujung Kulon berada di wilayah Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Tidak banyak yang tahu, jika TNUK adalah taman nasional pertama dan paling utama sebagai benteng pertahanan badak cula satu di Indonesia.
Di tempat inilah para wisatawan bisa menemukan badak jawa, hewan endemik yang kini terancam tinggal puluhan ekor. Selain hewan langka ini masih banyak juga fauna dilindungi yang lainnya di kawasan TN Ujung Kulon ini.
Bahkan sebelumnya diberitakan kawasan ini sempat menghebohkan, pihak pengelola mrngungkap adanya indikasi perburuan liar terhadap Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Meski demikian, pihak kepolisian bersama KLHK terus melakukan penyelidikan mendalam atas isu ini.
Hal itu terungkap diduga usai ditemukan di kamera trap terlihat ada warga membawa senjata api masuk secara ilegal, terdeteksi di daerah semenanjung Taman Nasional Ujung Kulon diduga kuat akan berburu Badak Jawa hewan yang dikenal maskot Provinsi Banten ini.
Lantas, mengapa TNUK disebut Taman Nasional Tertua di Indonesia?. Dirangkum dari berbagai sumber di kawasan ini wisatawan selain dapat melihat badak jawa, namun bisa menikmati berbagai objek wisata di semenanjung TNUK, misalnya sungai-sungai jeram, air terjun, pantai, dan lainnya.
Taman Nasional Ujung Kulon sendiri berada di sekitar semenanjung segitiga ujung selatan Pulau Jawa. Daerah ini sudah dicanangkan menjadi margasatwa sejak 1921. Bahkan, keanekaragaman tumbuhan dan satwa di TNUK sudah mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak 1820.
TNUK bersama Cagar Alam Krakatau merupakan aset nasional. TNUK memiliki 700 spesies tanaman dengan 57 kategori, termasuk tanaman langka juga beragam anggrek yang indah. TNUK juga bahkan sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia UNESCO sejak 1991.
Di tempat ini, wisatawan bisa melihat berbagai macam satwa, mulai dari banteng, babi hutan, rusa, badak Jawa, dan berbagai macam jenis burung. Jika Anda ingin mrngunjungi wisata sejarah, di sini juga ada Gua Sanghiang Sirah bisa dikunjungi Tempat ini kerap digunakan untuk tujuan ziarah.
Editor : Iskandar Nasution