PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Strategi petugas untuk melakukan pendataan profil genetik Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon akan kami ulas dalam artikel kali ini untuk diketahui. Sebab, hewan dengan nama latin Rhinoceros Sondaicus tersebut penting sekali untuk dilakukan pendataan memastikan aman dari berbagai gangguan.
Seperti aktifitas perburuan, predator, penyakit, kemungkinan inbreeding,
dan bencana alam menghadang mengancam keberadaan dan kelestarian hewan endemik tersebut.
Tingginya ancaman terhadap maskot Provinsi Banten ini membuat petugas pengelola dalam hal ini Balai Taman Nasional Ujung Kulon perlu mempersiapkan dan melakukan berbagai usaha untuk mempertahankan eksistensi mamalia purba ini salah satunya dengan mendata profil genetik.
Petugas melakukan pendataan profil genetik Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Foto IG @btn_ujung_kulon
Lantas, seperti apa strategi pengelola untuk mendata profil genetik Badak Jawa ini? Berikut ini melansir dari instagram @btn-ujung-kulon pada Jumat (4/8/2023) seperti berikut ini :
Disebutkan bahwa pendataan profil genetik individu badak jawa ini adalah bertujuan untuk mengetahui peta kekerabatan dan keanekaragam genetik setiap individu pada populasi hewan maskot Provinsi Banten.
"Data ini sangat membantu untuk menentukan strategi konservasi badak jawa. Pendataan profil genetik membutuhkan sampel DNA dari tiap individu Badak Jawa yang ada," tulis keterangan BTNUK tersebut.
Dijelaskannya, upaya inimerupakan salah satu metode untuk memperoleh sampel DNA Badak Jawa secara non-invasif yakni dengan mengambil sampel dari feses badak yang masih baru atau segar.
Selanjutnya, pada feses segar masih terdapat sel epitel yang mengandung DNA yang dengan cepat akan rusak atau terkontaminasi di alam terbuka. Petugas lanjutnya, menemukan feses yang masih segar dalam kondisi yang baik dan mencocokkannya dengan daftar individu yang sudah teridentifikasi bukanlah hal yang gampang.
Menurut BTNUK, awalnya diawali dengan melacak keberadaan badak jawa dengan mencari jejak badak yang masih baru dan memastikan adanya dokumentasi dari badak yang diikuti untuk dapat diidentifikasi individu badaknya.
Dengan mengikuti jejak yang baru diharapkan akan ditemui feses segar dan dalam kondisi yang baik. Proses melacak keberadaan badak jawa ini dapat memakan waktu hingga beberapa hari.
"Dalam proses ini, keahlian seorang tracker sangat diperlukan untuk bisa membaca tanda-tanda keberadaan populasi badak jawa ini," ungkapnya.
Demikian strategi petugas BTNUK mendata profil genetik badak jawa di Ujung Kulon. Semoga hewan endemik ini populasinya makin bertambah terhindar dari ancaman yang membahayakan mamalia purba tersebut.
Editor : Iskandar Nasution