get app
inews
Aa Text
Read Next : Dede Rohana, Dewan Viral Banten Tak Gentar Hadapi Laporan Betsaida Hospital Mandiri Demi Bela Rakyat

Kesulitan Pasokan Air Bersih, Warga Terpaksa Gunakan Air Irigasi Kotor

Kamis, 08 Juni 2023 | 11:02 WIB
header img
Warga di Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten kesulitan mendapatkan air bersih terpaksa menggunakan air irigasi yang kondisinya kotor rawan tercemar penyakit dan racun pestisida karena sumur mengalami kekeringan. Foto iNews/Iskandar Nasution

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Memasuki musim kemarau yang menyebabkan kekeringan, warga Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Mereka terpaksa menggunakan air irigasi yang kondisinya kotor rawan tercemar penyakit dan racun pestisida.

Mereka terpaksa menggunakan air irigasi tersebut karena sumur warga mulai kekeringan. Air irigasi bersumber dari Sungai Ciliman yang kotor itu digunakan warga untuk  mandicuci dan kakus (MCK).

Saat ini  kondisi irigasi itu juga mulai tidak lagi mengalir, artinya tidak lama lagi air tersebut akan mengering karena digunakan oleh warga dan petani untuk mengairi lahan pertanian mereka.

Warga mengaku terpaksa menggunakan air yang bersumber dari irigasi dengan kondisi kotor dan rawan tercemar penyakit lantaran air sumur sudah mulai mengering. " Air sumur mulai kering Pak," ucap Wasmih salah seorang warga saat ditemui wartawan di lokasi Rabu, (7/8/2023).

Menurutnya, hal itu terpaksa dilakukam untuk mengurangi penggunaan air sumur. Air irigasi digunakan untuk mencuci pakaian, piring, untuk mandi dan kakus. Sementara untuk air minum mereka harus membeli air isi ulang seharga Rp5 ribu per galon.

Sementara itu, Kepala Desa Bojen Badrudin mengatakan bahwa saat ini di desanya mulai memasuki kemarau panjang menyebabkan air sumur mulai mengering.

"Sudah mulai memasuki musim kemarau Pak, warga terpaksa menggunakan air irigasi  untuk keperluan sehari-hari. Meski diragukan kebersihanair, namun warga tidak memiliki pilihan selain menggunakan air tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)  telah menyampaikan  pandangan terkait potensi kemarau lebih kering di tahun 2023. Tercatat sejumlah wilayah di Indonesia. Bahkan, sebagian wilayah Banten diprediksi akan mengalami curah hujan lebih kering dalam tiga dekade terakhir. Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk mengantisipasi potensi dampak yang ditimbulkannya.

Selain dampak kekeringan panjang, potensi kebakaran lahan juga patut diwaspadai oleh warga. Saat ini potensi kekeringan mulai terjadi dan diperkirakam puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober mendatang.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut