Mengerikan! Suami di Bayah Lebak Bantai Istri Membabi Buta hingga Kritis

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Aksi tidak patut ditiru Kahir, seorang suami di Kecamatan Bayah, Lebak,  yang tega membantai dengan  menggunakan sebilah golok terhadap istrinya bernama Santi membabi buta hingga kritis bersimbah darah, Selasa (28/2/2023).

Dari video yang beredar di aplikasi pesan berantai WhatsApp  peristiwa mengerikan ini  terlihat korban terkapar di depan halaman rumah bersimbah darah bahkan terlihat jarinya putus.

Baca Juga

Gak Kebayang! Jasad Bocah Dibunuh Keji, Wajah Dilakban Dibuang Laut Cihara, Dibawa Jauh Ratusan KM

"Sekedar inpormasi telah terjadi pembacokan terhadap seorang istri oleh suaminya sendiri yang beralamat kp ciwaru Rt 02 Rw 07 Desa Bayah barat, pelaku adalah Kahir dan korban seorang istrinya sendiri, dimohon kepada pak Rw 07 segera merapat ke lokasi terimaksih," tulis keterangan itu.

Informasi dihimpun  warga setempat mengatakan peristiwa itu terjadi di Kampung Ciwaru, Desa Bayah Barat. Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten pada Selasa, (28/2/2023) sekitar pukul 10.12 WIB. Korban menurutnya di lokasi belum meninggal dunia masih ada denyut nadi. "Posisi belum meninggal masih kritis ada nadi ada denyut nadi," ucapnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun iNewsPandeglang diduga peristiwa itu dilatarbelakangi masalah cemburu buta.

Baca Juga

7 Fakta Mengerikan di Balik Pembunuhan Sadis Bocah Cilegon yang Mayatnya Dibuang di Pantai Cihara

Peristiwa ini dibenarkan oleh Camat Bayah Khairudin melalui sambungan telepon. "Iya benar kalau kejadianyamah. Untuk penyebab dan kronologinya saya belum mengetahui pasti karena hingga saat ini belum menerima laporannya masih dilakukan pemeriksaan mendalam," ucapnya.

Menurut Camat, korban rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit di Rangkasbitung karena kondisinya sangat kritis.

Dihubungi Kepolisian setempat dalam hal ini Polsek Bayah belum memberikan keterangan masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Hingga berita ini tayang belum ada keterangan resmi pihak kepolisian.

Editor : Iskandar Nasution