PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Kepala Puskesmas Panimbang, Pandeglang, Banten Wahyudin menegaskan kembali bahwa terkait seorang bocah di Pandeglang Banten yang mengidap gangguan saraf kerap membenturkan kepala ke lantai pihaknya memastikan akan menangani pengobatan dengan meminta pihak terkait atas BPJSnya untuk segera diurus. Dan memang anak tersebut dalam pengawasan petugas kesehatan dalam wilayahnya.
"Oleh karena itu, kami dari pihak puskesmas meminta pihak terkait untuk mengurus BPJS pasien yang bersangkutan untuk segera diatasi," katanya.
Wahyudin menjelaskan, awalnya pasien tersebut mengalami demam panas hingga mengakibatkan gangguan saraf. Pasien menjadi pengawasan pihak kesehatan karena adanya aktivitas membahayakan yang dilakukan oleh pasien tersebut.
Pihaknya mengimbau kepada Dinas Sosial dan pihak terkait lainnya untuk membantu aktivasi BPJS Kesehatan yang sudah tidak berlaku sejak 2020.
Diketahui, CM (13) warga Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten anak pertama pasangan Tatang Sanib (59) dan Sumini (43) itu jika dirinya sendirian kerap membenturkan kepalanya ke ubin.
Tak jarang benturan tersebut terdengar jelas hingga membuat lirih sang ibu. Tak hanya ke lantai bocah lumpuh tersebut sering ke luar rumah dan membenturkan kepalanya ke tanah hingga sering tubuhnya berlumuran tanah dan bergerak dengan cara rebahan. Agar tak lagi melakukan hal yang membahayakan tersebut bocah itu terpaksa diikat di sebuah sopa. Meski demikian terkadang terlihat juga kembali membenturkan kepalanya ke sopa.
Menurut Sumini, ibu korban kondisi seperti ini sudah sejak lahir, sudah dibawa berobat ke Puskesmas dan RS, anaknya itu divonis mengalami gangguan saraf dampak dari penyakit demam tinggi dan kejang-kejang saat masih bayi. Orang tua CM kini tak mampu membawanya kembali berobat karena BPJS mereka tidak aktif sejak 2020. Keluarga miskin ini mengaku tidak mampu memperpanjang Kartu BPJS karena kesulitan ekonomi.
Keluarga berharap adanya bantuan dari manapun demi membantu pengobatan anaknya tersebut. Mereka mengaku sudah tidak memiliki apa-apa lagi karena sudah kehabisan biaya untuk pengobatan anaknya itu.
Editor : Iskandar Nasution