MERAK, iNewsPandeglang.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhajir Effendy meminta kepada masyarakat bagi yang melakukan perjalanan dengan kapal ferry untuk tetap waspada denga kondisi cuaca, agar tetap berjalan lancar, aman, tertib dan selamat sampai di tujuan.
Menurut Menteri Muhajir yang berkunjung ke Pelabuhan Merak pada Minggu, (1/1/2023) trafik penumpang dan kendaraan periode arus balik libur Tahun Baru dimulai pada Senin (2/1) hingga akhir pekan ini.
Ia juga memastikan arus balik periode libur Natal dan Tahun Baru penyeberangan Merak-Bakauheni berjalan lancar. "Selama ini, secara umum penyeberangan Merak - Bakauheni, Lampung berjalan lancar. Kami meyakini pelayanan arus balik juga relatif lancar dan aman," katanya menjelaskan.
Adapun pengamanan dalam pelaksanaan perjalanan penyeberangan periode Natal dan Tahun Baru khususnya Merak dan Bakauheni masih di bawah kapasitas sehingga tidak ada masalah. Akan tetapi, untuk persiapan menjelang Lebaran 2023 yang tinggal beberapa bulan lagi, pengaturan trafik dan penambahan kapasitas serta fasilitas bagi pengguna jasa dapat lebih ditingkatkan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan ASDP tetap mengantisipasi lonjakan antrian pada periode arus balik libur Tahun Baru yang akan terdistribusi hingga akhir pekan ini, khususnya di lintas tersibuk Merak - Bakauheni dan Ketapang - Gilimanuk. "Saat ini, trafik arus balik cenderung sepi namun mengalir lancar. Perkiraan kami, masyarakat menunda perjalanan dikarenakan kondisi cuaca yang berubah-ubah atau belum kondusif untuk pelayaran," tutur Shelvy.
Namun, ASDP memastikan kapasitas yang terpasang baik pelabuhan dan kapal telah siap. Diperkirakan, layanan Nataru yang tersebar di 10 lintasan pada 12 Cabang terpantau nasional, ASDP akan melayani sekitar 3,45 juta orang dan 808 ribu unit kendaraan.
Adapun kesiapan alat produksi, pada 10 lintasan di 12 cabang dengan rincian dermaga siap operasi sebanyak 55 unit dan kapal siap operasi sebanyak 61 unit kapal termasuk kapal Jembatan Nusantara.
Saat periode Nataru, ASDP memastikan kelancaran layanan penyeberangan yang tentunya juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait mulai dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan, Syahbandar, operator kapal swasta dan lainnya. Strategi layanan penyeberangan telah disiapkan, dimana pada pola operasi normal, manajemen akan melakukan pengoperasian kapal sesuai jadwal. Pada pola operasi padat, akan dilakukan penambahan jumlah trip dan pada pola operasi sangat padat, maka akan dilakukan percepatan layanan bongkar muat kapal (port time).
Editor : Iskandar Nasution