PANDEGLANG, INewsPandeglang.id - Menjelang hari Natal dan Tahun Baru harga kebutuhan pokok di Pandeglang, Banten melambung tinggi. Kenaikan harga berimbas kepada para pedagang kecil.
Tingginya harga kebutuhan pokok membuat seorang ibu di Pandeglang, Banten ini menangis lantaran uang yang ia bawa tak cukup untuk membeli bahan untuk kebutuhan dagangnya dan khawatir barang dagangannya tak laku.
Ibu Ucu (57), warga Ciekek, Pandeglang, Banten itu tampak terpukul dengan tingginya harga-harga kebutuhan pokok saat ini.
Dia mengaku, saat ini dirinya hanya bisa menangis meratapi tingginya harga sembako. Sebagai pedagang kecil dirinya khawatir sayuran dan telur yang ia olah tidak laku terjual. Sementara modal yang telah ia keluarkan dua kali lipat lebih mahal dari harga sebelum-sebelumnya.
"Kadang saya menangis bisa tidak saya menjual kembali " ungkapnya.
Sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan harga di Pandeglang, Banten yakni sayur dan telur yang terus merangkak naik. Harga telur yang semula dijual Rp25 ribu kini naik menjadi Rp33 ribu rupiah per kilogramnya.
Tak hanya itu, cabe rawit yang biasa dijual seharga Rp30 ribu kini naik menjadi Rp60 ribu rupiah. Begitu juga dengan harga tomat yang biasa dibanderol Rp10 ribu kini naik menjadi Rp16 ribu rupiah per kilogramnya.
Sementara menurut pengakuan pedagang lain, tingginya harga sudah terjadi sejak awal bulan desember lalu. Harga-harga merangkak naik bersamaan dengan hari natal dan tahun baru. Dampak signifikan yang terjadi yakni berkurangnya daya beli masyarakat. Meskipun ada yang membeli, sang pembeli hanya membeli seperempat kilogram saja.
"Sudah 2 minggu harga-harga naik" tuturnya.
Warga berharap pemerintah cepat tanggap dalam hal kenaikan harga yang kini sudah mencapai 100 persen. Banyak warga kurang mampu yang tidak mampu membeli kebutuhan pokok saat ini.
Editor : Iskandar Nasution