JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Baghdad yang merupakan ibu kota negara Irak dikenal dengan julukan kota 1001 malam yang memiliki cerita sejarah dalam peradaban Islam masa lalu. Kota terbesar kedua di jazirah Arab itu berada di antara
sungai Tigris dan sungai Eufrat.
Kendati demikian, kota itu pernah disinggung dalam masa sebelum islam yang ditemukan sekitar tahun 762-764 masehi oleh Khalifah Abu Ja'far Al-Mansur dari kekhalifahan Abbasiyah.
Ketika itu dia hendak mencari tempat untuk mendirikan dinasti baru, menggantikan khalifah Umayyah di Damaskus. Dengan struktur fisiologis serta geologinya, Baghdad dianggap cocok untuk menjadi pusat kerajaan Islam.
Definisi nama Baghdad sendiri adalah campuran dari dari bahasa Persia Tengah, yaitu Bag yang berarti Tuhan, dan dād yang memiliki arti pemberian. Sehingga Baghdad bisa diartikan sebagai 'Hadiah dari Tuhan'.
Seperti dilansir dari MNC Portal yang dikutip dari berbagai sumber, Baghdad saat mencapai puncak kejayaannya berada di bawah pemerintahan Khalifah Harun Al Rasyid. Ia membuat Baghdad menjadi pusat kebudayaan, memberi hadiah melimpah kepada para penyair dan seniman.
Baghdad juga dijuluki sebagai negeri 1001 malam. Sebenarnya julukan tersebut berasal dari salah satu karya sastra terkenal berjudul Alf Lailah wa Lailah (kisah seribu satu malam), yang mengisahkan kepemimpinan khalifah Harun Al-Rasyid hingga membawa Baghdad pada puncak kejayaannya.
Pemerintahan Baghdad saat itu itu menjadi yang paling penting di dunia. Kota yang dibangun dengan tembok melingkar tersebut bahkan disebut sebagai Madinat al-Salām atau Kota Kedamaian.
Sebuah masjid, dan markas penjaga terletak di pusat kota. Empat jalan utama yang mengarah ke istana khalifah dan masjid agung di tengahnya. Jalan-jalan Baghdad pun mulai diaspal dengan bahan tar. Dengan cepat Baghdad menjelma menjadi pusat pembelajaran dan perdagangan.
Tak hanya itu, didirikan bangunan yang dikhususkan untuk penerjemahan karya-karya Yunani, Persia tengah, dan Syria (Syam), yang diberi nama House of Wisdom. Banyak sarjana dari Akademi Gundishapur yang dibawa ke Baghdad oleh Barmakids, keluarga bangsawan Abbasiyah Persia.
Mereka kemudian memperkenalkan sains Yunani dan India ke dunia Arab. Baghdad akhirnya menjadi rumah bagi pengetahuan-pengetahuan manusia.
Artikel ini telah tayang di halaman okezone.com dengan judul Ternyata Ini Alasan Kota Baghdad Dijuluki Kota 1001 Malam
Editor : Iskandar Nasution