LEBAK, iNewsPandeglang.id - Warga lima Kecamatan di Lebak Selatan akibat seringnya terjadi hujan dan usai diterjang banjir bandang, korban banjir tidak bisa mencuci pakaian dan sulit mendapatkan air bersih untuk mandi. Warga yang menggantungkan hidup dari sungai, kini tak bisa lagi memanfaatkan air sungai akibat selalu keruh dan berwarna kecoklatan.
Sudah sepekan terakhir cuaca buruk terus menghantui korban banjir di Kecamatan Cibeber pada Rabu (12/10/2022) sore kemarin hujan dengan intensitas tinggi membuat warga sulit beraktivitas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat setidaknya ada 5 Kecamatan yakni Kecamatan Panggarangan, Cilograng, Cibeber Bayah dan Cigemblong terdampak banjir bandang. Namun yang paling parah adalah Bayah dan Cibeber dilanda cuaca buruk di bulan Oktober ini.
Sungai di Lebak Selatan Keruh, kini warga tidak bisa menggunakannya usai banjir bandang menerjang. Foto iNews
Curah hujan tinggi membuat sejumlah sungai seperti Sungai Cibareno, Sungai Cisiih, Sungai Cimadur, Sungai Cicantra, Sungai Peucang dan Sungai Cibadak meluap. Warga yang menggantungkan hidup dari air sungai tersebut kini tak lagi dapat menggunakan lantaran berubah warna dan kecoklatan yang artinya ada kandungan lumpur dan tidak bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Elis, salah seorang warga mengatakan sudah sepekan ini mereka sulit mencuci pakaian di sungai akibat air sungai keruh. Meski hujan di tempatnya gerimis, namun sungai tetap kotor karena di hulu sungai tengah terjadi hujan deras.
Banjir juga kata dia, merendam air sumur warga yang berdampak masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. "Gak bisa nyuci lagi pak, air sungainya kotor," ucapnya saat ditemui.
Senada diungkapkan, Bahrudin warga lainnya menyatakan bahwa bagi mereka meski warga sering ditimpa bencana, namun sebaiknya ada perhatian pemerintah daerah.
"Sudah sering banjir. Saat ini warga sangat membutuhkan air bersih," tutur warga Cibeber ini.
Karena kata dia, sungai kotor dan air sumur warga terendam banjir hingga saat ini belum mendapatkan bantuan apapun meski banjir setiap hari terjadi.
Warga meminta kepada Presiden Jokowi agar mau membantu persoalan mereka. Mereka menduga hutan di hulu sungai sudah beralih fungsi, sehingga jika terjadi hujan selama empat jam saja, wilayah mereka akan terendam banjir.
Warga masyarakat juga berharap pemerintah pusat segera mendatangkan bantuan makanan dan minuman agar mereka tidak kelaparan dan kehausan.
Editor : Iskandar Nasution