get app
inews
Aa Text
Read Next : Dede Rohana, Dewan Viral Banten Tak Gentar Hadapi Laporan Betsaida Hospital Mandiri Demi Bela Rakyat

Jembatan Cimadur Legon Terputus Akibat Banjir, Ribuan Warga di Bayah Terisolasi

Senin, 10 Oktober 2022 | 13:36 WIB
header img
Seorang warga ibu-ibu kesulitan yang terpaksa melintas di jembatan bambu yang dibuat sementara dari bambu karena Jembatan Cimadur Legon terputus akibat banjir bandang, Minggu (9/10/2022). Foto Iskandar Nasution/iNews TV

LEBAK, iNewsPandeglang.id - Ribuan warga di Desa Bayah Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten  terisolasi akibat Jembatan Cimadur Legon terputus. Jembatan yang merupakan akses utama menghubungkan ke beberapa desa di Kecamatan Bayah jebol diterjang banjir bandang  pada Minggu, (9/10/2022) kemarin.

Pantauan Tim iNews di lokasi saat ini warga masyarakat bersama aparat  bergotong royong  untuk membuat akses penyebrangan orang dengan alat seadanya seperti bambu maupun kayu untuk membuat penyebrangan ke tiang utama yang ambrol. Untuk kendaraan roda dua maupun empat tidak bisa melintas.

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Cimancak, Bertika Nurwahyu mengatakan bahwa jembatan tersebut adalah akses utama Desa  Bayah Timur menuju Desa Cimancak dan desa lainnya. Dengan kondisi tersebut ribuan warga masyarakat, pelajar yang hendak sekolah terisolasi tidak bisa menggunakan jalur ini.

"Ya, akibat banjir kemarin jembatan Cimadur ini terputus. Jembatan ini akses utama menuju desa lainnya, masyarakat, pelajar kesusahan tidak bisa lewat apalagi kendaraan. Pelajar, guru gak bisa ke sekolah ya Allah, selama ini mencari alternatif ke Desa Suakan melalui jembatan gantung, namun informasinya tadi slingnya terputus harus hati-hati,"ucapnya  saat ditemui Senin, (10/10/2022).

Bertika berharap kepada pihak-pihak terkait agar segera mendatangkan bantuan kedaruratan khususnya  bagi Desa Bayah Timur dan Cimancak.

Ungkapan senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Bayah Timur, Rafik Rahmat Taufik bahwa ambrolnya jembatan pada banjir bandang kemarin harus dilakukan penanganan secepatnya karena sebentar lagi bisa ambruk.

"Warga juga susah lewat dan was-was  jikapun melintas pakai alat seperti bambu yang kita buat. Kendaraan sudah gak bisa. Ini dibutuhkan penangan yang serius, butuh langkah cepat yang harus dilakukan oleh pemerintah,"ujarnya.

Karena kata Rafik, jika lambat diantisipasi bisa ambrol  total. Jika sudah ambrol puluhan ribu masyarakat pastinya kesulitan akses yang sering melalui jembatan ini. 

"Kami saat ini dari dua desa hanya melakukan penanganan sifatnya sementara aja yang penting warga bisa melewati pakai alat seadanya. Harapan kami khususnya dua desa ini berharap segera ditangani secepatnya oleh pemerintah, karena masyarakat terisolasi terutama pengguna kendaraan sama sekali gak bisa lewat," pungkasnya.

Editor : Iskandar Nasution

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut